Gubernur Paparkan Konsep Tiga Pilar Plus di Depan Ratusan Pasis Seskoad

Dr. Soekarwo memberikan ceramah pembekalan kepada Pasis Dikreg LVI Seskoad TA.2018 di Gedung Jendral Gatot Subroto Seskoad Bandung. Foto:Istimewa

Gubenur Jatim Dr. H. Soekarwo memaparkan konsep tiga pilar plus yang diterapkan di Jatim di hadapan ratusan Perwira Siwa/Pasis Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat/Seskoad). Tiga pilar plus ini merupakan sinergitas antara pemerintah daerah, TNI/POLRI, DPRD/Parpol, plus tokoh agama/Toga dan tokoh masyarakat/Tomas.

“Tiga pilar plus ini harus saling mendukung, sehingga bisa menciptakan kondisi yang aman dan nyaman. Khususunya menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak nanti,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim saat mengisi kuliah umum kepada Pasis Dikreg LVI Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) di Gedung Jend. Gatot Subroto Seskoad, Jl. Gatot Subroto 96, Bandung, Senin (16/04).

Menurutnya, terciptanya kondisi yang aman dan kondusif merupakan syarat awal untuk melakukan proses pembangunan. Jika pertumbuhan dan pembangunan meningkat, maka kesejahteraan rakyat juga meningkat. Hal itu diyakininya sebagai segitiga besi yang saling terkait. “Tiga pilar plus ini merupakan bangunan dasar kokoh yang bisa memberikan dampak positif, khususnya dalam menciptakan suasana harmoni di daerah,” imbuhnya.

Pakde Karwo menjelaskan, pertemuan tiga pilar plus di tingkat provinsi rutin digelar setiap 2 kali dalam setahun. Hal ini penting dilakukan, untuk bisa mengantisipasi konflik secara dini baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa. Disamping itu, secara rutin rapat koordinasi tiga pilar juga dilaksanakan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa. “Melalui kegiatan ini maka deteksi dini dan cegah dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul bisa segera diatasi di tingkat bawah,” ungkapnya.

Ditambahkan, langkah sinergitas tiga pilar plus untuk bisa menyelesaikan masalah mulai di tingkat bawah/desa yakni dengan mengoptimalkan peran komunitas intelejen daerah/Kominda dan mengoptimalkan peran Forkopimda. Selain itu juga dengan mengoptimalkan peran Forum Kerukunan Umat Beragam/FKUB, BIN potensi masyarakat, Basarda/BPBD, forum LLAJ, dan forum silaturahmi nasional. “Mulai dua tahun ini diputuskan bahwa kasus yang terjadi di desa maka harus selesai di tingkat kecamatan. Karenanya Babinsa dan Babinkamtibmas sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas di tingkah bawah,” terang pakde Karwo.

Lebih lanjut disampaikan, kekompakan tiga pliar plus di Jatim telah mampu memberikan dampak penurunan tindak kejahatan, angka kriminalitas, dan jumlah demo. Khusus untuk aksi demo, Pemprov Jatim telah membuat kesepakatan dengan pendemo jika masalahnya substantif akan ditemui oleh gubernur/wagub, namun jika anarki akan ditindak tegas oleh TNI/Polri. “Saya yakin jika tiga pilar plus bisa terus bersinergi dalam menciptakan kondisi aman dan nyaman, maka merah putih akan terus berkibar,” tegas Pakde Karwo.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 7198. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim