Neraca Perdagangan Ekspor Perikanan Budidaya Tunjukkan Tren Positif

Neraca perdagangan  ekspor perikanan budidaya positif selama tiga tahun terakhir. BPS mencatat bulan September tahun 2017, nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPi) tercatat sebesar 110,54 meningkat 1,12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Pusat Kajian Pembangunan Perikanan dan Peradaban Maritim, Suhana dalam keterangannya, Sabtu (23/12) mengatakan, kondisi ini mengindikasikan bahwa usaha budidaya yang dilakukan masyarakat lebih efisien dan memberikan nilai tambah yang lebih baik. Tren ini juga menunjukkan program dukungan langsung bagi pembudidaya ikan yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan hasil yang baik.

Begitupun hasil kajian menunjukkan rata-rata pembudidaya ikan memiliki pendapatan sebesar Rp 3 juta, artinya berada jauh di atas indikator garis kemiskinan yang ditetapkan BPS. Angka ini turut memberikan andil pada penurunan gini ratio yang hingga semester 1 tahun 2017 mencapai 0,393. “Kalau mengkaji data International Trade Center, kinerja neraca perdagangan sub sektor ini menunjukkan trend positif,” ungkap.

Suhana juga menilai, jika dilihat dari proporsi komoditas, justru komoditas udang menempati urutan teratas dalam memberikan kontribusi terhadap total nilai ekspor produk perikanan nasional yaitu sebesar 31 persen dengan nilai ekspor mencapai USD1,28 miliar. Artinya, komoditas budidaya justru memberikan peluang sangat tinggi terhadap pemenuhan devisa

BPS juga mencatat tahun 2016 nilai ekspor sub sektor perikanan budidaya Indonesia mencapai USD1,68 miliar atau memberikan share sebesar 40,3 persen terhadap total ekspor produk perikanan atau naik 4,1 persen dari tahun 2015.

Sementara nilai impor sub sektor ini mencapai USD23,8 juta.  Angka ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan sub sector perikanan budidaya mengalami surplus dengan nilai mencapai USD1,65 miliar.

Secara makro, perikanan budidaya juga memberi andil besar terhadap kinerja pertumbuhan PDB Perikanan yang berada di atas rata rata sektor lain yakni sebesar 6,79 pada triwulan 3 tahun 2017.

Tercatat tahun 2016 nilai produksi perikanan budidaya mencapai Rp146,65 triliun dan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2012 – 2016) nilai produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan rata-rata pertahun sebesar 19,3 persen.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Catfish Club Indonesia, Imza mengatakan bahwa bantuan KKP terutama mesin pembuat pakan sangat membantu masyarakat. Hanya saja menurutnya khusus untuk pembudidaya pemula harus diimbangi dengan pendampingan yang intensif, disamping itu penguatan kelembagaan harus didorong, sehingga pembudidaya memiliki akses terhadap informasi pasar. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim