NTN Jatim Naik 9,81 Persen

Kerja keras nelayan. foto:istrimewa

Secara komulatif perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur pada November 2017 terhadap bulan November 2016 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 9,81 persen. Hal tersebut menunjukan secara rata-rata kesejahteraan nelayan selama satu tahun cukup baik.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, menyatakan, hal tersebut tidak berbeda jauh perkembangan NTN pada November 2017 terhadap bulan Desember 2017 atau dalam tahun kalender juga mengalami kenaikan sebesar 8,38 persen.

Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan pada November 2017 terhadap Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 9,83 persen. Sedangkan indeks harga yang diterima nelayan bulan November 2017 terhadap bulan November 2016 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 11,63 persen.

Sementara indeks harga yang dibayar nelayan pada November 2017 terhadap Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 1,34 persen. Adapun perkembangan indeks harga yang dibayar nelayan bulan November 2017 terhadap November 2016 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesarĀ 1,65 persen.

Indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) pada November 2017 dibanding bulan Oktober 2017 naik sebesar 0,26 persen dari 115,52 menjadi 115,83. Kenaikan ini disebabkan karena kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain naik sebesar 0,64 persen, kelompok upah buruh naik 0,35 persen, kelompok penambahan barang modal naik 0,22 persen, dan kelompok transportasi naik sebesar 0,04 persen.

Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur November 2017 turun tipis 0,10 persen, yaitu dari 125,85 pada bulan Oktober 2017 menjadi 125,72 pada November 2017. Penurunan NTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan hanya naik 0,72 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan naik 0,82 persen. Indeks harga yang diterima nelayan pada bulan November 2017 dibanding bulanĀ Oktober 2017 naik sebesar 0,72 persen dari 160,85 menjadi 162,00.

Komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah naiknya harga Ikan kuniran, Ikan tongkol, ikan swanggi, Ikan tenggiri, Ikan kerapu, Ikan manyung, rajungan, Ikan tembang, Ikan layur, dan Ikan selar. Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah turunnya harga Ikan teri, ikan bawal, ikan lemuru, udang, cumi-cumi, Ikan kembung, Ikan layang, kepiting laut, Ikan beloso, dan Ikan cakalang.

Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada November 2017, terdapat dua provinsi yang mengalami kenaikan NTN dan empat provinsi yang mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN terjadi di Provinsi Jawa Tengah 1,21 persen, dan DKI Jakarta sebesar 0,43 persen. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim