Pakde Karwo Pastikan Stok Bahan Pokok Tercukupi

Cuaca ekstrem memungkinkan hambat panen. foto:dok

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memastikan bahwa stok bahan pokok dan pangan di Jatim masih tercukupi saat Natal tahun 2017 dan Tahun baru 2018. Namun karena terjadinya bencana banjir di beberapa kawasan akibat cuaca ekstrim, untuk distribusi kebutuhan pokok sedikit terganggu.

“Kalau distribusi sedikit terganggu itu pasti. Tapi yang penting harga tidak sampai naik terlalu ekstrim. Seperti karena banjir di Pacitan, beberapa daerah di sekitarnya harga memang agak naik sedikit, tapi yang penting cepat,” ujar di Surabaya, Rabu (6/12)

Pihaknya juga menyampaikan, bahwa pada 13 Desember 2017 akan berkumpul dan bertemu dengan pihak Bank Indonesia, Bulog, dan BPS membahas permasalahan produksi bahan makanan dan bencana seperti saat ini mencari solusinya bagaimana. Terkait dengan pendistribusian bahan pokok di wilayah kepulauan, Pakde mengatakan untuk wilayah kepulauan pihak pemprov akan bekerjasama dengan bulog untuk melakukan stok bahan makanan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jatim, M Ardi Prasetyawan mengakui memang cuaca saat ini tengah ekstrim. Namun, dirinya memastikan bahwa stok bahan pokok di Jatim tetap tercukupi. “Inflasi cukup pada nilai 0,23 dan itu kenaikan sedikit di beras,” kata Ardi.

Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan untuk melakukan operasi pasar. “Menteri Perdagangan sudah minta Bulog dan dinas untuk operasi pasar terhadap beras,”ujarnya.

Meski tidak ada masalah pada stok, ini dilakukan sebagai upaya memberitahu kepada masyarakat bahwa stok tetap aman. “Ini untuk menjaga stabilitasi beras. Bukan stok tidak ada. Sekaligus untuk memberi tahu masyarakat bahwa stok ada. Gula cukup, minyak goreng cukup dan tepung cukup,” ujarnya

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Yusuf Rohana mengatakan dengan cuaca ekstrim diharapkan tidak mengganggu dan mengurangi produktifitas pangan. Ia juga menyampaikan bahwa ada peningkatan produktifitas pertanian di Jatim tiap tahunnya. “Saat ini yang perlu dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan pengawasan dengan menggelar operasi pasar, kemudian untuk dinas pertanian untuk segera mendata ulang terhadap petani yang mengalami gagal panen,” ujar Yusuf. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim