Pemerintah Provinsi Jatim langsung membentuk Unit Reaksi cepat (URC) untuk menangani banjir dan longsor yang terjadi di Pacitan. Dimana Pembentukan URC ini dengan mengumpulkan tujuh BPBD yang ada di sekitar Pacitan.
Gubernur Jatim, H Soekarwo ditemui di gedung Juang 45 Surabaya, Selasa (28/11) malam mengatakan, saat ini proses evakuasi menuju ke lokasi bencana masih terhenti karena jalan raya Ponorogo – Pacitan tepatnya di Dusun Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Ponorogo, tertutup longsor. Kondisi tersebut diperparah lagi Jalan Lintas Selatan (JLS) juga terputus karena tertutup longsor. “JLS juga longsor sehingga harus menunggu 2 jam,” ujarnya
Menurut Pakde Karwo, hujan kali ini melebihi hujan seperti biasanya. Bahkan menurut BMKG bisa dikatakan saat ini cuaca ekstrim. Hanya saja penentuan darurat bencana dari pemerintah kabupaten yang terkait. “Kata BMG Sepertinya itu. Hujannya melebihi daripada hujan rata-rata,” katanya.
Pakde Karwo member opsi. Opsi yang pertama dilakukan adalah menyelamatkan penduduk dengan menambah perahu karet. Sementara untuk jembatan yang putus dibuatkan bailey (jembatan darurat). “Untuk penanganan longsor kita kirim ekscavator. Tujuh BPBD di sekitarnya dikumpulkan. Namun saat ini terhenti di Slahung,” ungkapnya.
Pakde Karwo tidak dapat mengkalkulasi anggaran yang dibutuhkan, karena belum ngecek ke lokasi yang terdampak kebutuhan apa saja yang diperlukan. “Dana yang diperlukan bersifat unlimited,” paparnya.
Sementara itu untuk kesehatan, Pakde Karwo menerangkan, korban bencana langsung dikirim ke rumah sakit milik pemprov, RSUD Soedono Madiun. (*)