Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung bergerak cepat tangani bencana. Gerak cepat itu diwujudkan denan membentuk tim Unit Reaksi cepat (URC) untuk menangani banjir dan longsor yang terjadi di Pacitan. Pembentukan URC ini mengumpulkan tujuh BPBD yang ada di sekitar Pacitan.
Gubernur Jatim, H Soekarwo, mengatakan, evakuasi bencana Pacitan masih terhenti. Penyebabnya raya Ponorogo – Pacitan tepatnya di Dusun Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Ponorogo, tertutup longsor.
Kondisi tersebut diperparah lagi Jalan Lintas Selatan (JLS) juga terputus karena tertutup longsor. “JLS juga longsor sehingga harus menunggu 2 jam,” kata Gubernur.
Menurut Pakde Karwo, hujan kali ini melebihi hujan seperti biasanya. Bahkan menurut BMKG bisa dikatakan saat ini cuaca ekstrim. Hanya saja penentuan darurat bencana dari pemerintah kabupaten yang terkait.
Pakde Karwo member opsi. Opsi yang pertama dilakukan adalah menyelamatkan penduduk dengan menambah perahu karet. Sementara untuk jembatan yang putus dibuatkan bailey (jembatan darurat).
“Untuk penanganan longsor kita kirim ekscavator. Tujuh BPBD di sekitarnya dikumpulkan. Namun saat ini terhenti di Slahung,” ungkapnya.
Pakde Karwo tidak dapat mengkalkulasi anggaran yang dibutuhkan, karena belum ngecek ke lokasi yang terdampak kebutuhan apa saja yang diperlukan. “Dana yang diperlukan bersifat unlimited,” paparnya. (*)