Triwulan III-2017 Indeks Tendensi Konsumen Jatim Cukup Baik

Ilustrasi

Triwulan III–2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada tercatat sebesar 110,52, artinya kondisi ekonomi konsumen relatif lebih baik dibanding Triwulan II–2017. Namun demikian, tingkat optimismenya tidak sekuat pada Triwulan II–2017 yang mencapai 123,21, atau melambat sebesar 12,69 poin.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Khaerul Agus di kantornya, Senin (13/11) mengatakan, penyebabnya, pada periode Triwulan II–2017 ada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H sehingga pengaruhnya sangat terasa di masa itu. Sementara, momentum liburan sekolah dan hari raya Idul Adha yang terjadi di Triwulan III–2017, yang pengaruhnya tidak sekuat momentum Ramadhan dan lebaran.

Dari data empiris, siklus pola konsumsi masyarakat kebanyakan menurun pasca Ramadhan dan lebaran. Meskipun terjadi perlambatan, tingkat optimisme konsumen cukup baik. Konsumsi rumah tangga baik pengeluaran makanan maupun non makanan pada periode Triwulan III–2017 relatif stabil. Secara makro, kondisi yang ditunjukkan oleh data output wilayah produk Regional domistik Bruto (PDRB) juga menunjukkan hal yang sama.

Sektor pengeluaran konsumsi rumah tangga juga tercatat tumbuh positif selama periode Triwulan III–2017. Beberapa faktor yang mendorong pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah perayaan HUT RI, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah 1439 H. Pada menjelang HUT RI, pernak-pernik perayaan Agustusan cukup laris manis. Di samping itu, bulan Dzulhijjah (Wulan Besar-Jawa) yang jatuh di Triwulan III–2017, adalah masa ramainya pembelian binatang qurban dan souvenir haji. Bulan Dzulhijjah juga dipercaya bulan baik untuk mengadakan hajatan seperti khitanan dan pernikahan.

Fenomena lainnya, Triwulan III–2017 juga merupakan periode tahun ajaran baru, sehingga konsumsi peralatan sekolah meningkat dan ikut mendorong pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Seluruh komponen pembentuk ITK Triwulan III–2017 tidak seoptimis triwulan sebelumnya. Indeks pendapatan Triwulan III–2017 tercatat 111,33 lebih rendah 14,90 poin dibanding capaian triwulan sebelumnya 126,23. Penambahan pendapatan berupa tunjungan hari raya hanya terjadi di Triwulan II-2017, dan sebagian besar pendapatan rumah tangga kembali semula setelah masa Ramadhan dan lebaran berakhir.

Pada Triwulan III–2017, kecuali komponen pakaian, seluruh komponen konsumsi barang dan jasa mempunyai indeks di atas 100. Pasca Ramadhan dan lebaran, pembelian pakaian tidak seoptimis Triwulan II–2017. Berbeda dengan triwulan sebelumnya, indeks tertinggi tercatat pada komponen pengeluaran pendidikan

sebesar 122,51. Adanya tahun ajaran baru di Triwulan III–2017, memberikan andil besar dalam peningkatan konsumsi kebutuhan pendidikan dalam rumah tangga. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim