Wapres Buka Indonesia Sharia Economic Festival 2017

Wapres buka Indonesia Sharia. foto:kemenpar

Wakil Presiden (Wapres) RI, HM Jusuf Kalla membuka secara resmi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke 4 tahun 2017 di Surabaya, Kamis (9/11) sore. Festival mengangkat tema Fostering Inclusive Economic.

Dalam sambutannya Wapres mengatakan, kegitan festival ini adalah untuk memberikan semangat untuk maju dengan benar dan maju secara syar’i serta bisa berkembang dengan baik. Kita selalu mengukur kemajuan suatu bangsa dari berapa besar pertumbuhan ekonominya, berapa besar kemajuan rakyatnya dan adil ekonominya. Itu semua menjadi ukuran kemajuan suatu negara., termasuk Indonesia. Ekonomi Indonesia berkembang pada tahap menengah dan baru saja diumumkan pada triwulan III-2017 ekonomi tumbuh 5,06 persen.

Berbicara sistem ekonomi syariah dalam ekonomi Indonesia mari dikembangkan dengan suatu sistem yang halal yang dirahmati oleh Allah. Ekonomi syariah tidak terlalu sulit, karena ekonomi bagian dari muamalah. Yang agak rumit sistem keuangan syariah agar menghindari riba. Untuk halal sangat sederhana, selama yang kita jual bukan barang haram.

Dalam ekonomi syariah Indonesia masih dalam keterlambatan baru 5 persen persen sementara di Malaysia sudah tumbuh 20 persen karena semua sistem keuangannya telah dijalankan dengan ekonomi syariah sedangkan di London Inggris sistem ekonominya sudah menggunakan syariah. Karena dalam pengalamannya sisten ekonomi syariah tidak mengenal krisis. Karena sistem ekonomi syariah tidak perbolehkan spekulasi selalu ada transaksi.

Oleh sebab itu, pemerintah mengucapkan terimakasih kepada BI yang setiap tahun menyelenggarakan ISEF, karena festival ini bermakna karena mempunyaki macam-macam kegiatan yang menggembirakan dan juga memberikan contoh, pelajaran, aturan-aturan serta mendorong generasi muda untuk menjalankan usaha dengan cara-cara yang syar’i atau yang halal.

“Oleh sebab itu mari kita semuanya menyambut festival atau ISEF ini dengan harapan bisa memberi contoh, mempelajari dan melaksanakannya. Tetapi yang paling penting adalah tekat untuk memulai berdagang dan melakukan perdagangan. “Kalau kesemuanya tidak dijalankan akan habis di buku seminar saja,” ujarnya. Maka untuk itu festival ini merupakan dorongan untuk melakukan usaha. Mari mengejar ketertinggalan. Seperti pernah dikatakannya” di Indonesia ini seratus orang kaya ada umat 10 orang tetapi dari 100 orang miskin 90 umat,” . Oleh sebab itu pentingnya dunia usaha dan pentinya usaha bagi kita semua. Karena tanpa itu semua apapun yang kita jalankan tidak akan mempunyai manfaat yang besar.

Kegiatan ini mempunyai manfaat yang ganda yaitu mendorong, memberikan motivasi dan memberikan contoh serta bisa saling sinergi. Karena walaupun BI telah memberikan semangat yang tinggi ditambah dengan bantuan dari perbankan dan pemerintah daerah  akan bisa mendorong pertumbuhan perekonomian termasuk ekonomi syariah.  Oleh sebab itu dengan acara ini bisa memberikan manfaat dan mencapai cita-cita sebagai bangsa yang maju, makmur dan adil.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur BI Agus D.W Martowardoyo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin (LPS) Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim