Jawa Timur Fokus Perkuat SDM, Kompetensi, dan Networking SMK

Fokus Jatim untuk Kompoetensi SMK

Pemerintah Provinsi Jawa Timur fokus memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), kompetensi, dan jaringan kerjasama atau networking Sekolah Menengah Kejuruan di Jatim. Penguatan tiga hal itu adalah bagian penting untuk menjadikan lulusan SMK dapat bersaing dan menjadi pemenang di era globalisasi.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf, membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke-26 Tingkat Provinsi Jatim di GOR Tawangalun, Kabupaten Banyuwangi, Senin  (23/10), mengatakan, penguatan SDM diantaranya melalui pendidikan karakter, sehingga terwujud generasi yang punya jati diri, disiplin, memiliki sopan santun, berakhlak mulia, serta cinta tanah air. Karakter yang kuat akan menghindarkan generasi muda dari efek negatif budaya luar yang dibawa globalisasi.

“SMK kita dorong agar mendidik siswa-siswinya berkarakter, berpenampilan sesuai kebudayaan Indonesia, tapi punya karya berkualitas internasional. Mari kita kuatkan karakter anak-anak kita supaya punya jati diri dalam menghadapi era globalisasi” katanya.

Penguatan kompetensi, lanjut Gus Ipul, dilakukan oleh Pemprov Jatim melalui revitalisasi SMK. Hal itu sejalan dengan instruksi pemerintah pusat melalui Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Pendidikan Menengah Kejuruan yang kemudian ditindaklanjuti Pemprov Jatim melalui diterbitkannya Pergub No. 22 Tahun 2017 tentang Percepatan Revitalisasi SMK, Pengelolaan SMK Berbasis Badan Layanan Umum Daerah, SMA Dual Track, dan SMK Berstandar Dunia.

Revitalisasi SMK sangat penting dan perlu segera diwujudkan, diantaranya adalah membuat komposisi perbandingan sebanyak 30 % untuk SMA dan 70 % SMK. Selain itu, lulusan SMK harus bersertifikasi, tidak hanya berstandar nasional saja melainkan juga harus berstandar Internasional.

Selain komposisi, revitalisasi pendidikan vokasional (SMK ) juga berlaku pada kurikulumnya. Diharapkan kurikulum pendidikan SMK harus menyesuaikan kebutuhan pasar atau lapangan kerja, yaitu industri atau perusahaan. Praktek yang awalnya 30% diubah menjadi 70 %, sebaliknya, teori di dalam kelas yang awalnya 70% menjadi 30%.

Kemudian, penguatan jaringan kerjasama atau networking juga dilakukan dengan menggandeng Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta. Dengan begitu, diharapkan kualitas SMK benar-benar teruji dan terukur, dan lulusannya bisa benar-benar siap terjun ke dunia kerja dan usaha. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim