Kualitas Gender di Jawa Timur Sangat Tinggi

Pengarusutamaan gender terdepan dari urutan nasional.

Di Jawa Timur, organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga memiliki peran penting dalam mengoptimalkan produktivitas perempuan.

Peran penting itu terbukti dengan tingginya kualitas gender di Jawa Timur. Sepuluh tahun berturut-turut, Jatim pun memperoleh penghargaan dalam pengarusutamaan gender.

“Sumbang sih PKK melalui program-programnya tak bisa dipungkiri telah sangat membantu peningkatan kualitas SDM perempuan di Jatim,” demikian Gubernur Soekarwo membuka Jambore Temu Kader PKK Jawa Timur Tahun 2017, di Batu, Selasa (20/09).

Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, menjelaskan, saat ini indeks pembangunan gender di Jatim nilainya 91,29%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal ini membuktikan bahwa perempuan sangat aktif di segala bidang baik ekonomi, sosial, dan budaya.

Peran perempuan sangat diperlukan dalam pembangunan diantaranya karena perempuan adalah akuntan keluarga, pembantu pencari nafkah keluarga, dan penanggungjawab pekerjaan domestik. “Karenanya Pemprov terus mengutamakan program pengarusutamaan gender dan anggaran responsif untuk meningkatkan ketrampilan perempuan,” tegasnya,

Dalam rangka meningkatkan pembangunan SDM, lanjut Pakde Karwo, Pemprov Jatim terus bersinergi dengan PKK baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.  Apalagi dengan adanya tantangan bonus demografi yang akan dihadapai Jatim pada tahun 2019.

“Bonus ini akan menjadi bencana, jika pada masa seribu awal kehidupan manusianya serta delapan tahun awal pendidikannya tidak diurusi, dan disinilah peran penting PKK,” ungkapnya.

Terkait sinergitas program Pemprov Jatim dengan PKK di bidang pendidikan, Pakde Karwo menjelaskan,  dengan menciptakan generasi unggul melaluli pendidikan formal dan informal.

Pendidikan tersebut diwujudkan dengan membentuk program Bina Keluarga Balita/BKB, taman Pos Pelayanan Terpadu/Posyandu, dan Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD. Khusus untuk taman Posyandu saat ini jumlahnya mencapai 12.227 yang tersebar di seluruh Jatim.

“Taman Posyandu ini saya rasa adalah solusi yang bagus karena dalam kegiatannya menyertakan pendidikan parenting,” imbuh Pakde Karwo.

Di bidang kesehatan, terang Pakde Karwo, beberapa program inovatif unggulan yang dibuat diantaranya yakni pengembangan forum PENAKIB di kab/kota, pengembangan rumah tunggu kelahiran di kab/kota, dan penguatan jejaring sistem rujukan maternak dan neonatal di kab/kota. Semua program tersebut sebagai bentuk upaya untuk menurunkan angka kematian ibu/AKI dan angka kematian bayi/AKB.

Lebih lanjut disampaikan, kebijakan dan strategi yang harus dilakukan gerakan PKK mencakup empat hal. Pertama melalui sinkronisasi program prioritas pemerintah dan menjalin jejaring dengan OPD serta lembaga lain. Kedua melalui prinsip gerakan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.

Selanjutnya, gerakan harus bersifat universal dan independen, serta yang terakhir  pendekatan dari hati ke hati. “Sedangkan arah kebijakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan yakni utamanya dengan memfasilitasi upaya penghapusan gender untuk mengurangi kemiskinan,” terang Pakde Karwo.

Pakde Karwo berpesan, kesejahteraan bisa terjadi jika ada kebahagiaan lahir dan batin. Faktor penentu kebahagiaan utamanya terdapat pada keharmonisan hubungan keluarga, lewat kualitas waktu yang diwujudkan bersama. Oleh sebab itu sebenarnya kebahagiaan bukan hanya ditentukan oleh besarnya pendapatan.

“Dengan pembinaan keluarga melalui program PKK, mari kita wujudkan kebahagiaan semua anggota keluarga yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak/TP. PKK Prov. Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo, Msi, menyampaikan, kader-kader PKK Jatim terus meningkatkan peran untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Melalui sepuluh program pokok yang dimiliki PKK, diharapkan delapan fungsi keluarga bisa berjalan dengan optimal.

“Semua kader PKK saya harap bisa mewujudkan keluarga yang harmonis, dan mampu mewujudkan delapan fungsi keluarga diantaranya fungsi agama, sosial, cinta kasih, dan perlindungan,” ungkap Bude Karwo. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim