Pendidikan vokasional, pariwisata, investasi, dan perdagangan di Jawa Timur dipaparkan gamlang oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
Paparan ini dilakukan saat Gubernur menerima kunjungan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Michael Freiherr von Ungern-Sternberg, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (8/6).
Kunjungan Duta Besar Michael Freiherr von Ungern-Sternberg itu akhirnya menyepakati peningkatan kerjasama di berbagai bidang. Untuk bidang pendidikan, Jawa Timur fokus bekerjasama dalam hal Pendidikan Vokasional.
Jawa Timur ingin meningkatkan tenaga Vokasional agar bisa semakin maju sampai tahun 2020. Tenaga-tenaga SDM yang unskill di pedesaan diperkirakan urbanisasi ke perkotaan sehingga berdampak pada permasalahan di kemudian hari.
Terkait dengan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bulan Agustus mendatang akan mengirimkan tim ke Jerman untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Tim nantinya diharapkan bisa mencetak tenaga-tenaga SDM Vokasioanal yang andal dan kompeten.
Dikatakan Gubernur, di Jawa Timur saat ini sekitar 38 persen penduduknya unskill. Jika program vokasional ini berhasil, maka penghasilan perkapita diperkiarakan bisa mencapai 5200 dollar AS per orang.
Soekarwo dalam kesempatan itu juga mengimbau agar Jerman bisa berinvestasi ke Indonesia khususnya Jawa Timur. Karena 40 persen penduduk Asean berada di Indonesia, sehingga hasil produksi Jerman bisa dipasarkan ke Negara-negara Asean. (*)