Minat sains dan teknologi di kalangan anak-anak di Jawa Timur relatif tinggi. Bahkan, nyaris semuanya sudah menggunakan Informasi Teknologi (IT) dalam implementasinya di sekolah. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mendukung pengembangan sains dan teknologi berbasis IT.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan, untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi berbasis IT, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menggelar beragam even dan kompetisi guna meningkatkan kemampuan generasi muda. Salah satunya, melalui kompetisi lomba robotika pada tingkat SD-SMA dan SMK serta lomba desain web bagi sekolah menengah.
Gubernur juga menjelaskan, saat ini komposisi jumlah SMK di Jawa Timur 65 % berbanding 35 % untuk SMU. Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 70% SMK dan 30% SMU. Bahkan, pada tahun 2015, Dinas Pendidikan telah melakukan moratorium pendirian SMU baru agar siswa memiliki kompetensi yang bisa terserap dipasar kerja.
Menurut Soekarwo, dukungan lain juga dibuktikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan sains dan teknologi, dengan cara menyinergikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berbasis rekayasa dengan perguruan tinggi yang memiliki fakultas sains dan teknologi yang ada di Jawa Timur. Diharapkan, fakultas sains dan teknologi dapat menjadi pengampu bagi keberadaan sekolah sains dan teknologi yang ada di Jatim.
“Saya mengusulkan kepada Pak Mendikbud, agar fakultas-fakultas di perguruan tinggi yang memiliki jurusan sains dan teknologi, agar menjadi pengampu bagi SMK yang berbasis sains dan teknologi,” katanya. (*)