Strategi Jatim Menyuburkan Perdagangan Antarpulau

Selasar batik di arena Jatim Fair yang selalu membukukan transaksi besar. foto:widikamidi

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan, perekonomian di Indonesia 55 persen mengumpul di Pulau  Jawa. Untuk itu diperlukan strategi khusus agar daerah di luar Pulau Jawa mendapatkan nilai tambah untuk pemasukan ekonominnya.

Terkait dengan bahan baku, misalnya, agar daerah mengirim bahan baku industri ke Jawa Timur diolah dulu menjadi bahan baku setengah jadi di tempat asal. Dengan diolahnya bahan baku industri setengah jadi maka daerah pengirim sudah pasti akan mendapatkan nilai tambah ekonomi.

Menurut Gubernur, nilai tambah perekonomian bagi daerah itu akan menyuburkan perdagangan antar pulau dengan Provinsi Jawa Timur juga provinsi lain di Indonesia.

Sampai dengan semester pertama 2016, perdagangan antar pulau Jawa Timur mencapai Rp 260 triliun, sedangkan impornya dari provinsi lain Rp 209 triliun dan diprediksi sampai akhir 2016 bisa menjadi Rp 1000 triliun.  Maka yang masih menjadi permasalahan yaitu barang bahan baku industri belum bisa diolah di tempat asal.

Sementara itu,  Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Okke Nurwan mengatakan, Jawa Timur diharapkan ke depan menjadi provinsi pusat perdagangan terbesar di Indonesia. Kerena program Jawa Timur sejalan dengan arah program Kementerian Perdagangan yakni peningkatan produktifitas rakyat dan daya saing serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor strategis ekonomi.

Terdapat tiga kebijakan prioritas yakni meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri yang berkelanjutan, meningkatkan perdagangan dalam negeri yang tumbuh berkualitas dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di sektor perdagangan. Dengan kegiatan misi dangan di Jawa Timur ini telah masuk dalam program prioritas Kementerian Perdagangan.

Kata  Nurwan, peningkatan perdagangan dalam negeri dilakukan melalui penguatan pasar dalam negeri yang dititikberatkan pada pengembangan sistem penguatan kelembagaan perdagangan. Kemudian peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan pemesaranan produk dalam negeri melalui promosi penggunaan produk dalam negeri serta akses pasar.

Kementerian Perdagangan mendukung kegiatan misi dagang regional dan pameran seperti Jatim Fair. Karena hal tersebut searah dan sejalan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan khususnya peningkatan akses pemasaran produk dalam negeri.

Jawa Timur merupakan pusat kegiatan ekonomi Indonesia serta merupakan salah satu sentra komoditas bahan pokok dan barang penting khususnya untuk wilayah Indonesia Timur. Data dari BPS Jawa Timur pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2015 sebesar 5,44 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata nasional periode yang sama yang hanya 4,79 persen. Kemudian pertumbuhan PDRB perkapita m,encapai Rp 43,5 juta/tahun dengan peningkatan indeks 9,02 persen. Semoga peningkatan tersebut trennya terus bagi Jawa Timur. ***

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim