Harus Ada Kurikulum Baru Guna Mendidik Tenaga Terampil

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat menghadiri Job Market Fair, Selasa (24/05).

Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, mengatakan, fenomena pemuda pergi ke kota untuk mencari kerja jumlahnya tidak sedikit. Sesudah pergi ke kota, para pemuda itu, justru hanya menjadi pengangguran.

Sebab itu, kata Gubernur, industri primer harus diperkuat. Petani pisang jangan hanya mengirim pisang saja atau pohong saja saja ke distributor. Namun upayakan pisang atau pohong itu sudah menjadi produk lain seperti keripik pisang olahan atau keripik pohong olahan. “Itu artinya memberi nilai lebih pada komoditas yang dijual,” ungkap Soekarwo.

Industri primer harus diperkuat, pertama, yakni, dengan memberi nilai tambah pada tenaga kerja. Tenaga kerja yang dipekerjakan harus diberi gaji lebih lewat peningkatan produktivitas dan ketrampilan. Karenanya sekolah harus membuat kurikulum baru untuk mendidik tenaga terampil. Ini adalah bagian tugas Gubernur utnuk ikut berinvestasi membangun sarana pelatihan atau Balai Latihan Kerja.

Soekarwo menjelaskan, metode penguatan industri primer salah satu terobosannya adalah memperbanyak pendidikan vokasional. Lewat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau community collegue. Yaitu, program setahun yang diberikan setelah lulus SMU. Meski kenyataannya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) justru ada pada jenjang pendidikan SMK sebesar 7,09%, diikuti SMA sebesar 6,55%.

Penyebab fenomena di atas disebabkan dari 2600 SMK yang ada di Jawa Timur hanya 1100 yang akreditasinya bagus. Seribu lima ratusan SMK yang akreditasinya jelek ialah SMK swasta yang tidak memiliki tempat pelatihan ketrampilan yang memadai.

Di sisi penyerapan tenaga kerja juga masih didominasi pekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) yaitu sekitar 66,84%. Misal, pekerja TKI dari Indonesia lulusan SD yang bekerja di Taiwan memiliki gaji Rp 14 juta sama dengan pekerja Filipina lulusan sarjana. Jika para TKI lulusan SD tersebut memiliki ketrampilan dan kemampuan lebih tentu gajinya akan lebih tinggi. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim