Soekarwo: Ini Merupakan Kebangkitan Indonesia Sebagai Negara Maritim
Mendampingi Wakil Presiden RI, M Yusuf Kalla, melepas ekspor kapal perang pertama ke Filipina, Minggu (8/5), Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan, ekspor kapal perang ke Negara Filipina ini sangat membanggakan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Kata Soekarwo, ini adalah gambaran yang nyata bagi dunia bahwa Indonesia mampu membuat kapal perang sendiri. Ini merupakan kebangkitan Indonesia sebagai negara maritim. “Saya bangga kebangkitan ini dimulai dari Jawa Timur,” katanya.
Hingga saat ini Jawa Timur adalah pintu gerbang kegiatan ekonomi dan perdagangan Indonesia bagian timur dan Kalimantan. Sehingga, sangat strategis jika pemerintah pusat mendukungnya.
Jawa Timur sampai saat ini juga menjadi sentra pembagunan kapal di Indonesia. Tercatat ada 30 galangan di Jawa Timur yang tersebar di beberapa daerah. Di Surabaya terdapat 23 galangan kapal, 2 di Madura, 3 Banyuwangi,dan 2 Sidoarjo. Jelas ini sangat berdampak secara ekonomi.
Perlu dicatat, kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV) diperoleh melalui tender internasional, dimana PT PAL sebagai pembuatnya dan berhasil mengalahkan 8 negara lainnya sebagai peserta tender.
Kapal yang berhasil dibuat itu diberi nama Kapal SSV “BRP TARLAC (LD-601)” TARLAC. Itu merupakan nama provinsi kelahiran Presiden Filipina, Benigno Simeon Aquino, yang menjadi pemesan kapal saat masih memimpin Filipina. SSV menggunakan klasifikasi Internasional, Lloyd’s,” imbuhnya.
SSV merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) yang didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari. Melalui transfer of technology saat pembangunan LPD bersama galangan Korea, PAL membuktikan kemampuannya menyerap ilmu yang diaplikasikan dalam desain dan kualitas produksi kapal perang yang berkualitas. ***