Meski Diliputi Kendala
Penyaluran beras untuk masyarakat miskin, atau lajim disebut raskin, di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur mengalami beberapa kendala. Kendala itulah yang menyebabkan penyaluran raskin menjadi sedikit terlambat.
Namun demikian, penyaluran raskin untuk pagu 2016, dari alokasi pagu Januari-April, telah tersalurkan hingga 85,9 persen. Jumlah riil dari 85,9 persen itu adalah 42.868 ton per bulan. Sasarannya adalah 2.857.469 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM).
Titik distribusi dari penerima manfaat raskin itu terdapat 8.506 titik. Sementara untuk uang tebusnya juga tetap, yaitu Rp 1.600 per kg dengan jumlah beras 15 kg per RTSPM.
Di beberapa wilayah yang menemui kendala distriburi itu adalah Madura. Terdapat tiga kabupaten di wilayah Madura yang tidak bisa menerima raskin sepenuhnya karena adanya persoalan hukum sebelumnya. Masing-masing adalah Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Mekanisme penyaluran selama ini, untuk proses penyaluran menggunakan sistem cash and carry. Ada uang ada barang. Meski mekanisme itu tidak berubah ternyata masih ada daerah yang belum siap. Namun, sejauh ini, proses distribusinya tetap berjalan lancar.
Penyaluran raskin yang layak diapresiasi adalah Pemerintah Kota Surabaya. Surabaya telah menggratiskan raskin bagi warganya karena dibayar melalui dana APBD Kota Surabaya 2016, meskipun hampir empat bulan penyaluran tagihan raskin belum dibayar oleh Pemkot Surabaya.