Dokter Spesialis Banyak Sebaran Tak Merata

Ilustrasi

Provinsi Jawa Timur kelebihan dokter spesialis. Kondisi ini membuat Jawa Timur mendapat sebutan over supply­ dokter spesialis.

Menurut data,  jumlah dokter spesialis berada di angka 4.763. Sementara, disisi lain, kebutuhan dokter spesialis di Jawa Timur hanya 2.317 dokter. Angka ini jelas njomplang jauh.

Sayangnya, over supply ini tidak diimbangi dengan penyebaran yang merata. Mereka hanya terpusat pada enam daerah kabupaten/kota. Surabaya, Sidoarjo, Kab/Kota Mojokerto, Jombang, Kab/Kota Kediri, Kab/Kota Malang. Masing-masing sebarannya 60 rumah sakit di Surabaya, 26 rumah sakit di Sidoarjo, Kab/Kota Mojokerto 18 rumah sakit, Jombang 14 rumah sakit, Kab/Kota Kediri 22 rumah sakit dan, Kab/Kota Malang 46 RS.

Terkait dengan itu Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan, untuk mengatasinya Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengeluarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Perda itu mengatur seorang dokter apabila telah menempuh pendidikan spesialis di Jawa Timur diwajibkan bertugas di beberapa rumah sakit milik pemerintah selama 6 bulan.

Juga, apabila dokter tersebut telah lulus dari pendidikan spesialis dan menginginkan bekerja di suatu daerah favorit,  dokter tersebut harus melakukan pengabdian selama 2 tahun untuk ditempatkan di daerah lain yang membutuhkan.

Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berusaha meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan di Jawa Timur. Saat ini total tempat tidur rawat inap baik di rumah sakit maupun Puskesmas. di seluruh Jatim sebanyak 48.300 buah. Apabila dihubungkan dengan standar WHO, satu tempat tidur untuk 1.000 – 1.500 penduduk, maka Jawa Timur telah mencukupi kebutuhan tempat tidur, namun penyebarannya belum merata.