Jamu Madura, Kualitas Ekspor Namun Rawan Tergerus MEA

Abah Haji Muhammad Sholeh dengan jamu Empot Super, jamu tradisional super khusus perempuan kualitas ekspor dan sangat diminati di Jepang. foto:widikamidi

Pasar bebas ASEAN 2015 atau yang sering disebut juga dengan MEA ternyata cukup membuat keder UMKM jamu tradisional di Madura.

Apabila bicara pamor, pasti sulit mencari tandingan Jamu Madura. Namun, berbekal pamor itu saja tentu tidaklah cukup.

Persaingan pasar jamu tradisional di era MEA nanti pasti akan keras dan dikhawatirkan akan menggeser perajin jamu lokal.

Menurut Haji Muhammad Sholeh, pemilik brand Jamu Sumber Madu di Bangkalan Madura, jangankan bertarung di Pasar Bebas ASEAN, bertarung untuk bertahan di tingkat lokal saja sudah cukup sulit.

“Minta ampun sulitnya. Yang tradisional seperti kita dikalahkan dengan jamu bikinan pabrik. Kita selalu merasa dipersulit untuk melakukan produksi,” Ujarnya.

Dikatakan Abah Sholeh, demikian sapaan sehari-hari penerus usaha jamu Sumber Madu turun-temurun sejak zaman Belanda ini, sejak jaman Belanda moyang kita sudah berproduksi jamu tradisional. Hingga selama itu, bahkan sampai hari ini, tidak pernah ada mendapatkan keluhan dari peminum jamu di Sumber Madu.

“Tapi kita ini sulit mendapatkan perizinan. Kita tidak alergi dengan izin, bahkan menurut saya itu harus, dan semestinya izin itu disederhanakan. Jangan diribetkan seperti sekarang. Satu nomor izin jamu kita membayar 10 juta, itu tidak masalah sebenarnya. Kita sanggup. Tapi setelah mengurus, baru enam bulan mendapatkan kabar apakah izin itu bisa berlanjut atau tidak. Nah selama enam bulan itu kita kan tidak bisa berproduksi,” terangnya.

Abah Haji Muhammad Sholeh mengaku tidak bisa membayangkan mekanisme pasar bebas ASEAN kelak jika memang benar-benar diterapkan. Kalau ribetnya izin saja seperti sekarang, bagaimana perajin jamu tradisonal dengan cepat bisa merespon pasar yang sudah global seperti itu.

Boleh jadi, saat itu, pasar lokal pun akan kebanjiran jamu-jamu tradisional yang pamornya lebih menonjol dari yang dipunyai Madura. Jamu dari China misalnya. Atau jamu dari Thailand. “Belum pasar bebas saja jamu-jamu itu sudah beredar luas dipasaran, apalagi kalau pasar bebas benar-benar sudah berjalan. Pasti pasar jamu tradisional akan booming dengan jamu produk asing.”

Kendati cukup sulit membayangkan seperti apa wajah jamu tradisional di era pasar bebas nanti, sembari berpasrah diri, Sumber Madu tetap memanfaatkan pelung-peluang pasar yang ada. Termasuk membuka pasar lewat perdagangan online. Memang tidak dikerjakan sendiri, tetapi bekerja sama dengan anak-anak muda yang berbisnis lewat internet.

Menyadari berbisnis secara modern membutuhkan performa yang lebih terhadap produk, maka Sumber Madu yang turun-temurun bergerak secara tradisional pun ikut berbenah. Kemasan adalah salah satunya yang digarap. Dengan kemasan baru dan cantik memungkinkan item-item produksi jamu dan sabun kecantikan Sumber Madu bisa dikirimkan ke tempat yang jauh. Melewati batas pulau, laut, dan udara.

Negara Jepang dan sedikit Korea adalah pasar tetap jamu produksi Sumber Madu. Permintaan datang dari orang Jepang yang suka pelesir di Bali. Dari Bali kemudian menyebar ke Negaranya. Jamu yang diminta adalah jamu untuk perempuan dan sabun untuk kecantikan wajah. “Mereka suka dan cocok. Cocok dengan cara tradisional yang kita pertahankan saat berproduksi. Memang dalam produksi kita nyaris tidak menggunakan peralatan modern. Murni mengandalkan ketrampilan atau handmade, intuisi, dan doa,” terang Abah Sholeh.

Orang Jepang mempunyai gudang di Bali. Dari Bali kemudian baru naik kontainer dan melanglang buana menuju negara tujuan. Untuk jamu perempuan, paling melekat orang Jepang sangat menyenangi jenis Sabun Rapet, Galian Rapet, Harummita atau Empot Super. Semuanya adalah jenis jamu untuk mengencangkan kewanitan. “Orang Jepang itu seperti orang Indonesia, suka kalau kewanitaan kencang-kencang untuk membahagiakan suami,” canda Abah Sholeh yang mewarisi bisnis turun-temurun ini sejak tahun 1984.

Untuk jamu kualitas tinggi seperti itu, atau kualitas ekspor seperti yang disebutkan, Sumber Madu tidaklah tergolong mahal. Cukup murah. Harga eceran per kemasan hanya Rp 12.000 dengan volume 100 butir jamu. Kemasan yang besar 250 butir jamu, dengan harga dua kali lipatnya. Namun pasaran lebih menyenangi kemasan yang kecil. Untuk ekspor kemasan khusus harganya hanya Rp 130.000 dengan kemasan 12 paket. Cukup murah bukan, padahal bahan-bahan khusus ada yang didatangkan dari Irak, Iran, juga Yaman. Sementara bahan baku impor naik turun berdasarkan harga dollar. (widi antoro)

18 Komentar Pembaca

  1. hebat2 ramuan madura, maju terus.. jangan gentar abah Sholeh..
    karena ramuan madura tak ada tandingannya taiyee….

    tapi gimana cara pesan nya untuk luar pulo bah..?

  2. Bagaimana cara mesan nya Utk daerah luar kota abah sholeh, ada no hp atau pin bb

  3. mantap produk domestik harus bisa merambah pasar mancanegara karena kita pasti bisa. Indonesia adalah syurga medis dunia, jadi tidak ada alasan kita kalah bersaing di pasar medis dunia. Jamu Jokotole adalah salah satu produk madura yang juga sudah mencapai pasar internasional.

  4. Halo, saya tertarik untuk menjadi distributor produk sumber madu, terutama pill basahnya yang untuk kewanitaan. Ada no Hp yang bisa saya hubungi?

  5. Abah klo buka tokonya jam brp ya,
    Soalnya saya mau beli aroma dupa 5 botol besar
    2 yg di ketiak. Saya Stiap pagi, sore, malam pergi ke tokonya
    Tutup terus, terus gmn..

  6. Tokonya Abah itu disebelahnya galery indosatkan di Merlin Bangakalan.

  7. Apakah ada toko lain selain disana.

  8. Silakan yang berminat membeli jamu empot super harumita dari PT. Sumber Madu, bisa melalui link berikut ini : https://s.lazada.co.id/s.ZNPrZ

  9. Jika berminat untuk membeli segala jenis produk sumber madu ramuan madura asli silahkan klik website resminya: https://harumita.com/empot-super/

  10. Salam bapak sy berminat mau membeli product bapak Dan menjualnya kembali

  11. +60169888809

    • Assalamualaikum pak sy mau contact lagsung oner jamu ini.sy mau beli ribuan untuk bisnis .tidak mau org kedua
      Wa sy +60169888809

  12. Assalamualaikum. Bapak jika berkenan saya akan membantu pemasaran

  13. Saya ingin sekali membeli product sumber madu lansung dari distbutor nya karena saya sering beli ke toko

  14. Apahkah adah yg bisa di hubungi lansung ke yg produksi sumber madu nya

  15. Yang asli nomernya Abah Soleh yang mana bang? Saya berminat membeli dan memasarkan produknya, karena ditempat saya tidak ada, terima kasih

  16. Kalau mau belanja ke pusat dan mau untuk dijual lg kemana ya?

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim