Kemacetan mewarnai pertumbuhan Kota Malang. foto:dokhalomalang
Transportasi Alternatif dan Inovasi Baru. Lebih Murah Dibandingkan Membangun Monorel atau Busway
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, akan membangun kereta gantung untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di wilayah itu. Pembangunan kereta gantung tersebut Pemkot Malang bekerja sama penuh dengan investor.
Nominal investasi yang diajukan investor untuk membangun moda transportasi udara itu sekitar Rp 75 miliar. Sistemnya tender investasi. Sehingga Pemkot Malang tidak mengeluarkan anggaran sama sekali untuk pembangunan kereta gantung tersebut. Demikian Kabag Kerja Sama dan Penanaman Modal (BKPM) Pemkot Malang, Erik Setyo Santoso.
Menurut Erik, kereta gantung menjadi salah satu transportasi alternatif dan inovasi baru yang lebih murah dibandingkan dengan membangun monorel atau busway, apalagi kereta gantung tersebut ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik.
Selain itu, tandasnya, jika mengatasi kemacetan masih menggunakan transportasi darat, seperti menggunakan busway, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru, terutama berkaitan dengan jalur angkutan kota (angkot) yang saling bersinggungan.
Erik menjelaskan kereta gantung yang dipasang setinggi tujuh meter dari permukaan darat itu nantinya berkapasitas 25-30 orang per kabin dengan jalur seluruh wilayah Kota Malang. Untuk jalur, masih disesuaikan dengan hasil kajian, sebab tidak menutup kemungkinan nanti juga didesain untuk menghubungkan antar terminal.
Tahun ini, imbuhnya, kajiannya selesai dan tahun depan tender mulai dibuka. Setelah kajian tuntas dan konsepnya dimatangkan, BKPM tinggal meminta persetujuan tender investasi ke dewan. (*/kmf)
