Inflasi Jawa Timur 0,36 Persen, Sandang Pangan Naik Harga
Kepala Badan Pusat Statistic (BPS) Jawa Timur M Sairi Hasbullah mengatakan Jawa Timur mengalami inflasi 0,36 persen pada Juni 2014. Angka tersebut lebih rendah dari inflasi nasional di periode sama yaitu mencapai 0,43 persen. Inflasi tersebut menunjukan kinerja ekonomi Jawa Timur cukup baik dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 0,92 persen, kelompok sandang 0,52 persen.
Semua kota di jawa Timur mengalami inflasi. Dari 8 kota indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur inflasi tertinggi dialami Sumenep 0,70 persen, diikuti Kediri 0,52 persen, Probolinggo 0,47 persen, Madiun 0,43 persen, Banyuwangi dan Surabaya masing-masing 0,37 persen. Malang 0,31 persen. Inflasi terendah terjadi di Jember 0,12 persen.
Pada kelompok makanan jadi, minuman dan rokok 0,46 persen, kelompok perumahan 0,26 persen, dan kelompok kesehatan 0,24 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,06 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga adalah kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,05 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, tarip listrik, bawang putih, tomat sayur, semen, rujak, emas perhiasan dan makanan ringan/snack.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah cabai rawit, tarip kereta api, nangka muda, bandeng/bolu, mujair, batu bata/batu tela, jeruk, salak, semangka dan sawi hijau.
Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang 0,85 persen, diikuti Kota Serang 0,66 persen, Yogyakarta 0,43 persen, DKI Jakarta 0,41 persen, Kota Surabaya 0,37 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung 0,20 persen.
Dari 82 kota IHK nasional 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Ternate 1,29 persen, dan inflasi terendah terjadi di Tual 0,06 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di Maumere 0,72 persen, dan deflasi terendah terjadi di Pematang Siantar 0,09 persen.
Posisi inflasi Surabaya berada pada urutan ke 55, dan Jawa Timur berada urutan ke 56. Laju inflasi tahun kalender (Desember 2013-Juni 2014) Jawa Timur mencapai 2,16 persen. Inflasi year on year (Juni 2014 terhadap Juni 2013) Jawa Timur 6,66 persen, angka ini lebih rendah dari pada inflasi year on year bulan Mei 2014 sebesar 7,04 persen, April sebesar 6,75 persen, Pebruari sebesar 7,03 persen dan Januari 2014 sebesar 7,65 persen. (*/kmf)