Mahasiswa UDINUS Apresiasi Kebijakan Agrobis

Studi Ekskursi UDINUS di Bappeda Jatim

Sejumlah dua ratus orang mahasiwa Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang melakukan studi ekskursi ke kantor Bappeda Jawa Timur, (22/1). Selain Bappeda Jatim, studi ekskursi Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut juga akan dilakukan ke Provinsi Bali.

Dr Yohan Wismantoro, MM., mewakili Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS yang mengawal para mahasiswa tersebut mengatakan, studi ekskursi ke Bappeda Jatim ini tak lain adalah untuk mendukung materi perkulihan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Bahwa, mahasiswa perlu dibekali wawasan mengenai aplikasi dari ilmu-ilmu yang diperoleh di perkuliahan. Dengan melihat secara langsung aktivitas-aktivitas yang ada di Bappeda Jatim, juga melihat dari dekat berbagai program perencanaan pembangunan,  mahasiswa diharapkan dapat mengenal lingkungan dan memahami ilmu yang diperoleh di perkuliahan, khususnya ketika mahasiswa melakukan kerja praktek dan menyelesaikan tugas akhir,” terang Yohan Wismantoro.

Kepala Bidang Statistik dan Pelaporan, Ir Miswan Hadi, dan Kasubid Industri, Perdagangan dan PDU, Ir Arief Tri Hardjoko, MT., menyambut antusias studi ekskursi dari Kampus UDINUS di Jawa Tengah tersebut. Menurut Miswan Hadi, kunjungan ini cukup pas dengan keadaan Bappeda saat ini yang sedang hangat-hangatnya merumuskan RPJMD Jawa Timur. “Jadi mahasiwa bisa melihat dari dekat dinamika Bappeda Jatim yang sedang berjuang siang malam untuk merampungkan RPJMD itu agar bisa segera digedok Gubernur.”

Sementara itu, menanggapi beberapa pertanyaan mahasiswa terkait kebijakan agrobis di Jatim, Ir Arief Tri Hardjoko mengatakan, Jatim memang mempunyai kebijakan ketat terkait dengan agrobis. Misalnya buah impor, Jatim memang menolak impor, karena ini untuk melindungi para petani Jatim yang sebenarnya juga mampu menghasilkan produk buah bagus bahkan layak ekspor. “Jika impor disetujui, petani kita akan mati.”

Cendera mata UDINUS untuk Bappeda Jatim

Sambutan hangat Bappeda Jatim berikut jawaban-jawaban pertanyaan yang sangat berguna untuk mahasiwa ini mendapat apresiasi positif dari para peserta studi ekskursi. Mewakili rombongan, Gubernur Mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Tri Wahyuni, mengatakan, Bappeda Jatim tampaknya berbeda dengan Bappeda Jateng. Instasi seperti ini biasanya angker, super serius, membuat takut orang yang datang berkunjung, tapi di Bappeda Jatim tidak.

“Bappeda Jatim jauh dari kesan itu. Pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan semua dijawab dengan hangat. Kita pun saat masuk tadi juga disambut hangat. Tak ada pertanyaan yang tidak dijawab, jadi kita menjadi semakin tahu banyak instansi ini bekerja apa untuk pembangunan di wilayahnya,” ungkapnya. (bpd)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim