Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Target besar yang ingin dicapai Provinsi Jawa Timur terkait pembangunan daerah mendapat respon positif dari berbagai pihak. Respon tersebut diharapkan akan turut memacu target pembangunan yang sudah diprogramkan pemerintah. Respon positif tersebut di antaranya berupa raihan prestasi-prestasi yang dialamatkan untuk Provinsi Jatim.
Gubernur Jatim Soerkarwo mengatakan. belum lama ini Lee Kuan Yew Institute menetapkan Jatim sebagai yang terbaik untuk competitiveness antar provinsi se-Indonesia. Jatim hanya kalah satu stirp setelah DKI Jakarta.
Gubernur yang punya julukan keren Pakde Karwo itu juga menyebut APBD Jatim juga menuai prestasi. Jatim memperoleh score 93 dari tiga item yang diperiksa KPK dan BPKP. “Itu tanggal 2 Oktober lalu,” katanya.
Menurut Pakde, salah satu item yang diperiksa KPK dan BPKP adalah pelayanan publik. Dari sedikitnya tujuh permasalahan pelayanan publik di Jatim yang diperiksa masih tertinggal dua permasalahan yang tersisa. Pertama masalah parkir RSUD Dr Soetomo, dan kedua adalah pelayanan publik di Mantingan dan Banyuwangi. Sedangkan tiga permasalahan di item penganggaran APBD dan tujuh permasalahan di item pengadaan barang dan jasa sudah diselesaikan dengan baik.
“KPK telah mempublish posisi Jatim yang sangat fair dan bagus. Ini menjadi hadiah Hari Jadi ke-68 Provinsi Jatim,” ujar Pakde.
Selain pengumuman dari KPK, Jatim mendapatkan peringkat kedua pada government index setelah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Selisihnya hanya nilai 0,2 saka,” serius Pakde.
Ini disebabkan karena bilangan pembaginya yang berbeda atara Jatim dan DIY. DIY dengan 6 kabupaten/kota sedangkan Jatim dengan 38 kabupaten/kota. “Prestasi ini perlu diketahui, dan saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh kabupaten/kota se-Jatim yang turut mewujudkan indeks pemerintahan semakin membaik,” pungkas Pakde Karwo.
(Laporan: M. Cahya / Fotografer: Widi Kamidi)
