Pemprov Beri Bantuan Bibit Kedelai Ke Petani

Kedelai (foto: antaranews.com)

Belum swasembadanya produksi kedelai Jawa Timur berdampak pula pada kenaikan harga yang cukup tinggi. Guna meningkatkan produksi kedelai, Pemprov Jawa Timur akan memberikan bantuan tambahan bagi petani berupa pemberian bibit kedelai pada daerah sentra penghasil kedelai.

“Kedelai itu kan tergantung cuaca, tergantung harga, tergantung macem-macemlah. Itu memang problem kita. Tapi kita akan terus mendorong untuk mengurangi impor. Caranya dengan meningkatkan produksi dengan memberikan bantuan bibit kedelai,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, Senin (16/9).

Untuk bantuan tersebut, pihaknya berencana akan lebih memperbanyak suplai bibit kedelai ke beberapa sentra kedelai di Jatim, seperti di Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Pasuruan, Bojonegoro, Ngawi dan Ponorogo. “Yang jelas kami beri dukungan benih untuk petani, karena ini program dari pemerintah pusat. Dari provinsi sendiri akan kami suplai ke penangkar benihnya. Kita beri masing-masing Rp 80 juta kepada 200 lebih kelompok penangkar benih yang ada di sentra-sentra itu,” tegasnya.

Anggaran tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai Rp 70 juta. Pemprov berharap, dengan ditambahnya jumlah anggaran para petani kedelai di Jatim lebih banyak yang mau mengembangbiakkan kedelai. “Kami berharap petani kita lebih berminat untuk menanam kedelai,” ujarnya.

Ia mengatakan, walau belum swasembada, produksi kedelai di Jatim saat ini masih yang terbesar se-Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan konsumsi harus dengan impor, Produksi kedelai Jawa Timur tahun ini diperkirakan hanya tercapai 370.000 ton per tahun. Meski demikian, jumlah itu naik dibanding produksi tahun 2012 yang mencapai 361.000 ton. Namun, dibanding kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim memang masih kurang sebesar 50.000 ton, karena kebutuhan kedelai Jatim per tahunnya mencapai 420.000 ton.

(Sumber: jatimprov.go.id/afr)

2 Komentar Pembaca

  1. Assalamua’alaikum ww. saya seorang pelajar, kebetulan orang tua saya seorang petani di kec plemahan kabupaten kediri. kenapa bantuan pertanian belum ada yang sampai di desa saya? yang ada cuma kelompok tani dan itupun tidak berfungsi. padahal saya kasihan terhadap keadaan petani di desa saya. dengan pendapatan sekitar 4 juta, harus menunggu selama 3 bulan lebih. belum dipotong dengan pupuk, air (beli), bibit dan biaya pengerjaan. rata-rata perbulan hanya bisa mendapat 700 ribu bahkan kurang. Belum lagi dengan adanya tengkulak yang memebeli harga dengan harga murah. mohon pemerintah jatim bersedia memberikan bantuan kepada masyarakat di desa saya secara langsung. saya prihatin dengan keadaan petani, terutama orang tua saya. mohon maaf atas kelancangan saya. saya hanya menyampaian aspirasi sebagai wujud kepedulian saya terhadap masyarakat miskin. terima kasih dan mohon maaf.

  2. maaf saya ingin bertanya, apakah bisa saya mengajukan bantuan pertanian untuk desa saya secara langsung ke pemov jatim? kebetulan saya sekarang pelajar di fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya malang. rasanya miris melihat perhitungan keuntungan petani selama 4 bulan, bahkan saya merasa itu tidak cukup untuk membayar tenaga mereka. bukankah jatim lumbung padi nasional? tapi kenapa petaninya masih belum bisa hidup layak? sekarang banyak digembor-gemborkan mengenai teknologi pertanian, tetapi bantuan teknologi belum pernah sampai di daerah saya. mohon bantuannya. terima kasih banyak atas perhatian Bapak/Ibu

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim