ilustrasi
Pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur mengakibatkan hampir seluruh wilayah di Jawa Timur akan diliput awan hujan hari ini.
Taufik Hermawan prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda pada suarasurabaya.net, Jumat (28/12/2012) mengatakan pusat tekanan rendah itu mengakibatkan kecepatan angin bertambah. Biasanya maksimal 20 km, menjadi maksimal 30 km perjam.
Di beberapa daerah Jawa Timur, termasuk Surabaya berdampak pada pembentukan awan hujan. Pagi ini saja, sebagian wilayah Surabaya sudah turun hujan gerimis.
Kondisi ini diprakirakan terus bertahan siang hingga malam. Hal yang sama terjadi di 10 kota di Jawa Timur, yakni Malang, Pasuruan, Madiun, Pacitan, Banyuwangi, Sumenep, Bawean, Nganjuk, Jember, dan Blitar, kecuali di pesisir Selatan Jawa Timur. Daerah-daerah itu berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga deras mulai sore hingga malam. Sedangkan kawasan yang diprakirakan hanya berawan ada di Magetan dan Ngawi.
Taufik mengimbau kewaspadaan terjadinya angin kencang lokal. Ciri terbentuknya bisa dikenali meskipun tidak selalu berujung pada terjadinya awan kencang. “Biasanya diawali dengan cuaca yang panas terik di pagi atau siang. Istilahnya ungkep, tidak ada angin dan terasa lembab. Dalam selang waktu jam sampai sehari muncul awan hujan yang hitam pekat, harus diwaspadai terjadinya angin kencang. Pembentukannya juga tergantung topografis dan orografis daerah. Masing-masing daerah punya karakter berbeda,” ujarnya.
Dari radar cuaca juga terpantau pergerakan siklon tropis Wukong di Utara Kalimantan, tapi kata Taufik, dampaknya tidak signifikan buat Jawa Timur.
Pusat tekanan rendah juga mengakibatkan tinggi gelombang laut meningkat. Prakiraan BMKG Maritim Tanjung Perak ada dua kawasan perairan yang harus diwaspadai, laut Jawa bagian Timur (Utara Sumenep) dengan tinggi maksimal 2 meter dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur yang maksimal tinggi gelombangnya mencapai 2 meter. suarasurabaya.net
