Double Track Harus Selesai Sebelum Teluk Lamong

ilustrasi

Pembangunan double track atau rel ganda yang menghubungkan Pasar Turi dengan Pelabuhan Tanjung Perak didesak untuk dipercepat. Diyakini, pembangunan tersebut bisa memecah kemacetan di Surabaya.

”Memang harus secepatnya diselesaikan paling lambat awal 2014 sudah harus selesai. Apalagi kalau Teluk Lamong selesai, dan tidak diimbangi dengan sarana lalu lintas memadai percuma,” kata Lukman Lajoni, Ketua Masyarakat Maritim Indonesia Jawa Timur.

Dia menjelaskan, seharusnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membenahi infrastruktur jalan terlebih dahulu agar lalu-lintas barang dari pelabuhan ke wilayah-wilayah lain tidak terhambat. Pasalnya, ketika Pelabuhan Teluk Lamong beroperasi, maka bongkar muat dipastikan akan semakin padat. Dan tentu berimbas ke Pelabuhan Tanjung Perak.

”Kalau bongkar muat makin besar dan jalannya tidak ada perbaikan malah semakin macet,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, pihaknya masih berkonsentrasi untuk menyelesaikan jalur double track Surabaya-Bojonegoro. Kemungkinan, pembangunan jalur double track sepanjang 7 kilometer dari Pasar Turi ke Pelabuhan Tanjung Perak itu baru akan direalisasikan pada tahun 2014.

”Memang baru direalisasikan setelah pembangunan jalur Surabaya-Bojonegoro selesai, kalau mendesak tidak mungkin karena butuh anggaran dana yang cukup besar,” tegasnya lagi.

Dia mengakui, memang pembangunan double track dari Pasar Turi ke Pelabuhan Tanjung Perak itu sangatlah penting.”Idealnya memang harus diselesaikan terlebih dahulu karena akan meningkatkan volume barang ke Tanjung Perak dan bisa mendukung kawasan industri,” paparnya.

Seperti diketahui, pada tahap pertama, double track akan dibangun di Surabaya-Lamongan-Bojonegoro dengan panjang 106 km. Saat ini, jalur yang sudah tersambung sepanjang 9,6 kilometer di wilayah Lamongan.

Double track itu mempunyai lebar 20 meter dengan jarak masing-masing rel mencapai 9 meter. Sedangkan, sebagaian besar lahan yang digunakan adalah milik PT Kereta Apil (KA) Indonesia, hanya 42 km yang menjadi milik warga. Saat ini pekerja di lapangan terus memasang bantalan rel, batu kricak dan rel di jalur Lamongan-Surabaya.

Setelah pembangunan double track Surabaya – Bojonegoro selesai, pihaknya akan mengusulkan jalur Pasar Turi – Tanjung Perak. Kebijakan itu diambil untuk memudahkan pengangkutan barang dari wilayah industri ke pelabuhan. Rencananya, pada tahun 2014 draft usulan tersebut akan dilayangkan ke pemerintah pusat.

Memang, pembangunan double track sendiri memakan banyak anggaran. Pemerintah pusat pun akhirnya menunda pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) atau kereta rel listrik Stasiun Gubeng-Juanda. Anggaran untuk MRT yang direncanakan menghabiskan biaya awal Rp 30 miliar, saat ini sudah dialihkan untuk pembangunan double track. ”Memang sementara dipending dulu karena anggaran dua proyek ini sangat besar jadi harus fokus satu-satu,” tegasnya.surabaya post online

3 Komentar Pembaca

  1. Ass wr wb bapak kepala bappeda Ɣªⁿğ terhormat beserta staff
    Saya mohon di jawab pertanyaan saya selaku warga di pinggiran kereta api kapasari dka dan tambak adi dka. Kira kira Ɣªⁿğ akan di gusur untuk di gunakan jalur double track jalur rel kereta api satu arah Ɣªⁿğ di muatan barang ato jalur ganda kereta api Ɣªⁿğ muatan penumpang

  2. Terimakasih,semoga pertanyaan saya di jawab.kapan dobel trek rel ka surabaya banyuwangi di realisasikan.

    • untuk saat ini blm perlu dbangun rel ganda Sby-Bwi mas, krn berdasarkan pengamatan saya yg domisili di jember, frekuensi lalu lintas KA daop 9 yg rendah, sehingga msh blm perlu dibangun rel ganda Sby-Bwi.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim