Virus flu itik yang menyerang bebek di Lamongan meluas. Jika sebelumnya hanya satu wilayah, saat ini flu burung meluas di 3 wilayah kecamatan. Tiga kecamatan yang kini terkena virus tersebut yakni Kecamatan Mantup, Ngimbang dan Sugio.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Lamongan, Sukriya, kepada wartawan kemarin mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, kawasan Lamongan yang terkena virus tersebut meluas.
Lebih dari 700 bebek mati mendadak akibat terkena virus flu itik. Padahal, beberapa waktu yang lalu yang tercatat di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan hanya sekitar 100-an bebek. “Data terakhir kami menunjukkan kalau kini sudah ada 700 lebih bebek yang mati mendadak,” tandas Sukriya.
Sukriya menjelaskan, untuk mengantisipasi agar virus yang menyerang bebek tidak meluas, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah antisipasi. Beberapa langkah tersebut diantaranya adalah melakukan penyemprotan disinfektan pada ternak dan peternakan, baik di peternakan yang sudah terkena virus maupun yang belum.
Selain itu, lanjut Sukriya, pihaknya juga menganjurkan kepada para peternak untuk memberi makanan ekstra pada ternaknya. “Untuk bebek yang sudah terkena virus, kita langsung melakukan pembasmian dengan pembakaran dan mengubur itik-itik tersebut,” akunya.
Untuk diketahui, beberapa waktu yang lalu, virus flu itik menyerang peternakan bebek milik Supeno, warga Mantup. Di peternakan milik Supeno ini setidaknya ada 30 an bebek yang mati mendadak setiap harinya sejak 12 Desember lalu.
Merebaknya virus flu burung pada bebek ini membuat para peternak di Kota Soto resah. surabayapost online