Malaysia Kagum Koperasi Susu di Jatim

ilustrasi

Para delegasi dari Malaysia kagum atas keberhasilan pemberdayaan koperasi di Indonesia khususnya di Jatim yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu jenis usaha yang cukup menarik minat adalah koperasi pengolahan susu di Batu, Jawa Timur.

Para delegasi Malaysia yang beranggotakan 66 terdiri dari 32 orang pengurus koperasi, pejabat departemen perdagangan (juga mengurusi koperasi), serta Wakil Rakyat dari Malaysia tersebut melakukan kunjungan ke Jatim pada 13-16 Desember 2012 dalam rangka studi banding dan kerja sama sejumlah bidang.

Rombongan diterima Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Fattah Jasin bersama Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko.

Saat menerima kunjungan delegasi tersebut, Fattah Jasin mengatakan bahwa tingkat perkembangan koperasi dan UMKM di Jawa Timur sangat pesat. “Kenapa ekonomi kita bisa bagus? Karena Koperasi dan UMKM bisa memberikan kontribusi sebesar 55% terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Dalam rangkaian kunjungan delegasi tersebut, Dinas Koperasi dan UKM Jatim bersama Kadin Jatim mengajak rombongan melakukan kunjungan ke KUD Batu yang memiliki bidang usaha pengolahan susu yang mengelola 2.000 anggota.

Wakil Rakyat dari negara Malaysia, Khoirudin Bin Mahmud di sela berkunjung di kantor KUD Susu menuturkan, sangat tertarik dengan koperasi ini. Ia menilai, KUD telah berhasil membantu meningkatkan ekonomi peternak sapi perah.

KUD ini menjadi tempat bergantung bagi para peternak untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Peran pemerintah Indonesia sangat signifikan dalam menghidupkan ekonomi di kalangan masyarakat kecil.

“Kesungguhan penduduk dalam menjalankan usaha susu untuk membina keluarga patut dikagumi. Pemerintah Indonesia juga menyokong permodalan, dan penduduknya menggunakan sepenuhnya,” tutur Khoirudin.

Kondisi ini berbeda dengan di Malaysia. Di Malaysia bantuan permodalan dari pemerintah tidak diberikan kepada serikat (koperasi), melainkan kepada individu-individu. Dan individu-individu ini tidak ada yang member pelatihan untuk meningkatkan usahanya. Mereka lebih berjalan sendiri-sendiri.

“Di Indonesia, koperasinya sangat bagus. Mereka berserikat, dan sering bertukar ilmu,” kesannya.

Sebagian besar dari mereka terlihat tertegun saat melihat pengolahan susu tersebut. Bagaimana tidak, kata Khoirudin, di Malaysia tidak ada susu cair seperti yang ada di KUD. Yang ada hanya susu berbentuk serbuk. Kalau pun ada susu cair, itu baru-baru ini saja yang didatangkan oleh investor besar.

Timbalan Pengarah Saruhanjaya Koperasi Malaysia Cawang Negeri Pahang, Nor Azam bin Md Salleh, lebih memfokuskan diri belajar manajemen koperasi. Di Malaysia, sambungnya, tumbuhnya koperasi belum sebaik di Indonesia. Walaupun pemerintah kerajaan Malaysia sudah memberikan bantuan permodalan.

Besarnya, pinjaman untuk koperasi mencapai 350 ringgit, sedangkan perorangan bisa mendapat pinjaman 10 juta ringgit. “Kami memang banyak belajar menjemen koerasi di sini, apa yang baik dari menjemen di sini akan kami aplikasikan. Dan bermanfaat bagi anggotanya,” ujar Azam.

Ketua KUD Batu, Ismail Hasan mengatakan, keberhasilan KUD ini terlihat dari nilai asetnya yang mencapai sekitar Rp 100 miliar. KUD yang sudah berdiri sejak 16 April 1978 ini sudah seringkali dikunjungi pihak dari luar negeri untuk menimba ilmu. Antara lain, dari Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Setiap hari, produksi susu mencapai 40 ton. Sekitar 30 ton didistribusikan ke Nestle sebagai mitra, sisanya untuk memenuhi kebutuhan susu masyarakat. “Sebenarnya untuk kebutuhan masyarakat umum masih kurang, sekarang kami sedang mencari cara untuk meningkatkan produksi,” kata Ismail.

Sebelumnya, para delegasi itu juga mengunjungi Koperasi Setia Bhakti Wanita Surabaya, Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS) Sekar Tanjung Purwosari Pasuruan, Koperasi Agrobis Bumi Makmur Batu, lalu diteruskan ke Koperasi INTAKO Sidoarjo.

Terkait peluang kerja sama yang bisa digalang dalam kunjungan kali ini, Fattah Jasin menambahkan jika potensi kerja sama antara Jatim dengan Negeri Pahang sangat terbuka. “Tentu saya harus melihat-lihat peluang bisnis dengan mereka. Karena mereka juga tertarik dengan ayam, kambing, udang lokal kita, tetapi saya harus tahu betul potensi pasar apa yang bisa dikembangkan di sana,” ungkap Fattah.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko mengakui, Kadin Jatim akan senantiasa membantu memfasilatasi dan mengkomunikasikan apa saja yang menjadi tujuan delegasi tersebut selama berada di Jawa Timur. kabarbisnis.com

Komentar Pembaca

  1. kud susu memang baik, sayang harga susu d tingkat peternak sangat tidak sesuai

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 4129. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim