Pilkada di Jatim: Bangkalan-Nganjuk Digugat, Sampang ‘Memanas’

ilustrasi

Tiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Timur (Jatim) yang digelar serentak pada momen unik 12/12/12, Rabu kemarin mulai menampakkan hasil siapa jawaranya. Ironisnya kini ketiga-tiganya kisruh, di Bangkalan dan Nganjuk ‘panen’ gugatan sedangkan di Sampang para peserta bersitegang.

Sekadar diketahui, meski belum resmi, tapi quick count Bangkalan dimenangi pasangan Makmun Ibnu Fuad (putra Bupati saat ini, Fuad Amin)-Mondir A Rofii (Makmur) dengan angka telak 91,64% suara. Sementara, di Sampang Fannan Hasib dan Fadhillah Budiono/Eks Wakil Bupati saat ini (Al Falah) berjaya dengan raihan 31,45 % suara. Di nganjuk Bupati incumbent, Taufiqurrahman dan Abdul Wachid Badrus (Taqwa) meraih kemenangan dengan angka 32%.

Dengan hasil itu, pasangan nomor 5 Nganjuk, Pied Yudhianto-Basuki bakal mengugat. Kuasa hukumnya, Adi Wibowo menyatakan pihaknya sudah menyiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas pelanggaran yang dilakukan Taqwa. Pelanggaran itu baik dilakukan sebelum masa pelaksanaan kampanye maupun kecurangan saat kampanye.

“Kita telah menginventarisir pelanggaran dan kecurangan dan telah lengkap disertai bukti-bukti foto,” ujarnya, Kamis (13/12).

Pelanggaran itu, diantaranya, membagikan buku tentang kunci UNAS bergambar foto Taufiqurrohman, mengumpulkan guru-guru PNS di lingkungan UPTD Dikpora Sukomoro, termasuk kecurangan berupa money politik (pemberian uang, barang berupa beras) kepada masyarakat saat kampanye.

Hal lain, adalah penggunaan fasilitas negara dari dunia pendidikan, seperti, melibatkan PNS untuk mendukung program kampanye, dan pelibatan beberapa pejabat kecamatan-salah satunya Caat Rejoso Hariyanto diduga menjadi tim sukses.

Sementara, dari Pulau Garam, kubu pasangan Cabup – Cawabup Imam-Zain yang dicoret juga bersiap melakukan gugatan ke MK. Sekretaris tim sukes pasangan Cabup-Cawabup Imam-Zain, KH Ahmad Ali Ridho mengungkapkan, pihaknya tetap akan melanjutkan proses gugatan ke MK terkait keputusan KPUD Bangkalan mencoret pasangan Cabup-Cawabup Imam-Zain. “Tetap pada sikap semula, kami akan melayangkan gugatan ke MK,” kata Ahmad Ali Ridho, Kamis (13/12) pagi tadi.

Materi gugatan yang akan dilayangkan ke MK, terang Ali, masih seputar keputusan KPUD Bangkalan yang telah mencoret pasangan Cabup-Cawabup Imam-Zain. “Terkait kecurangan yang terjadi pada hari H Pilkada, akan menjadi bahan pendukung dalam materi gugatan,”jelasnya

Karena pihaknya masih menilai Pilkada Bangkalan haram dan ilegal, dengan begitu, sudah dipastikan terjadi kecurangan. “Salah satu yang menjadi bahan pendukung dalam materi gugatan adalah terkait kecurangan Pilkada Bangkalan adalah saksi di TPS hanya dihadiri oleh pasangan Cabup-Cawabup Imam-Zain,”tandasnya

Terpisah, Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar mengatakan, terkait adanya proses upaya hukum dari pasangan Cabup-Cawabup Imam-Zain, pihaknya sangat menghargai langkah itu. “Sebagai negara hukum, kami sangat menghormati langkah hukum yang dilakukan pasangan Cabup-Cawabup Imam Zain,”ujarnya

Fauzan kembali menegaskan, pihaknya tidak terpengaruh dengan upaya hukum yang dilakukan pasangan Imam-Zain. Tahapan Pilkada tetap akan dijalani sesuai jadwal. “Tetap kita jalani tahapan Pilkada sesuai jadwal,”ucapnya.

Terpisah, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Henry Subiakto mengatakan kemungkinan untuk memenangkan gugatan Pilkada kali ini sangat kecil. Untuk “Baik MK maupun PTUN pasti akan mempertimbangkan proses yang sudah berjalan,” terangnya.

Namun untuk pasangan Imam Buchori-Zainal Abidin yang akan menggugat ke MK masih ada peluang. Tetapi, pasangan tersebut harus bisa menunjukkan bukti kuat kesalahan KPU yang tidak mencantumkan mereka.”Saya kira MK sudah credible dan punya kapabilitas untuk memutus perkara itu, kita percayakan kepada mereka tetapi tergantung legal standingnya kuat apa tidak,” katanya.

MK sendiri dinilai tidak akan main-main dalam memutus suatu perkara dalam Pilkada. Pasalnya, pengulangan Pilkada akan membutuhkan dana yang cukup besar. Syarat agar gugatan tersebut bisa dimenangkan adalah penggugat bisa menunjukkan bukti kecurangan secara massif dari pemenang Pilkada.” Kalau memang ada unsur kecurangan secara masif pasti akan dimenangkan penggugat,” tegasnya

Sampang Saling Klaim

Sementara akibat simpang siurnya hasil perolehan suara Pilkada Sampang terjadi ketegangan antara beberapa pasangan calon (paslon). Fannan Hasib dan Fadhilah Budiono (Al Falah) nomor urut 1 dan Hermanto Subaidi dan Djakfar Sodiq (Hejaz) saling klaim sebagai pemenang dengan memperoleh suara terbanyak.

Informasi yang tidak menentu tersebut, membuat massa para pendukung kedua paslon merayakan kemenangan di poskonya masing-masing. Ucapan selamat dari berbagai pihak terhadap kedua paslon, bahkan pendukung Hejaz sempat membakar kembang api sebagai wujud kegembiraan. Karena menganggap telah menang dengan perolehan suara lebih dari 30%, sehingga tidak perlu ada putaran kedua.

Padahal hasil penghitungan cepat yang dikeluarkan salah satu televisi lokal Jawa Timur, menyebutkan bahwa paslon nomor urut 1 Fannan Hasib dan Fadhillah Budiono (Al Falah) 31,45 %, nomor urut 2 Yahya dan Faidol Mubarok (Yamfa) 3 %, nomor urut 3 Noer Tjahja dan Heri Purnomo (Tjahaja Purnama) 18,28 %, nomor urut 4 Haryono Abdul Bari dan Hamduddin Ikhsan 14,79 %, nomor urut 5 Faisol Muqoddas dan Tri Yakin (Faiq) 1,71 % dan nomor urut 6, Hermanto Subaidi dan Djakfar Sodiq (Hejaz) 29,99 %.

’’Kami dari awal pencalonan telah dihadang agar tidak bisa berangkat. Mulai dari kendaraan Partai Politik (Parpol) yang cukup sulit kami dapatkan, karena ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin menjegal. Belum lagi kekuatan dana yang kami miliki hanya bermodal nekat, tapi karena desakan dari masyarakat sehingga kami berdua mampu kemenangan. Jadi kemenangan ini murni suara rakyat yang mengingkan perubahan,’’ ujar Fadhillah, mantan Wakil Bupati Sampang yang sudah dua periode menjabat.

Disisi lain, Hermanto Subaidi mantan Sekda yang di mutasi menjadi staf Kelurahan berpasangan dengan Djakfar Sodiq (Hejaz) nomor urut 6, menyatakan, bahwa perolehan suara saat ini masih belum final karena hasil hitung cepat tidak dapat dijadikan acuan dasar. Sehingga keabsahannya masih belum bisa dipertanggung jawabkan sebagai hasil perolehan Pilkada yang sesungguhnya.

’’Kita akan tetap berpedoman dengan hasil penghitungan manual yang dikeluarkan secara resmi oleh KPUD Sampang. Jadi kita masih menunggu perolehan suara yang telah masuk ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang dikirim dari masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS). Tapi berdasarkan informasi dari para pendukung dibawah, perolehan suara kami mengungguli kandidat yang lain, namun kami sendiri belum dapat memastikan berapa persen,’’ ujar Hermanto.

Sementara itu, paslon incumbent, Noer Tjahja dalam hasil hitung cepat perolehan suaranya cukup jeblok, menyatakan, siapa pun yang terpilih oleh rakyat pihaknya akan menerima dengan legowo. Karena semua itu merupakan bagian proses kedewasaan berdemokrasi, sehingga semua pihak harus tetap mengedepankan etika berpolitik yang baik. surabaya post online

21 Komentar Pembaca

  1. Terima Kasih atas infonya
    Tapi saya ingin meluruskan informasi terkait posisi Fadhilah, bukan Eks Wakil Bupati yang sudah dua kali menjabat, tapi dua kali menjabat sebagai Bupati Sampang sebelum Nur Cahya. Thanks

    • Terima kasih atas infonya Pak Haris

      • YADI SIFDASANI 14 Desember 2012, 18:46 at 18:46

        HARIS, @ agak keluar jangan diam di daerah terus ,
        dan pelajari tentang pemimpin, atau kepala daerah,
        yang berperan dan berwenang adalah pemimpin bukan wakil, jadi walaupun ex bupati tidak menutup kemunkinan AL FALAH
        bisa melaukan pemberataan, karna sosok beliau bersih merakyat dan hidup sederhana,
        tapi punya idiologi, beliau merakyat dan kh,fanan orang yang bersih,
        dia mencalonkan diri hanya bermudal kepercayaan , buktinya ada tidak maney polotik yang di lakukan di saat malam pemilihan ,
        tidak seperti calon yang lainya . masya allah

  2. mohon maaf kepada semua kandidat agar saling memahami dan menyadari dari apa yang di tentukan suaranya oleh rakyat tolong jangan saling memanas kasihan rakyat, rakyat sedang menjerit toloooooooooooooong

  3. al-falah…………. hejaz……….. ayoo saling memahami saling menyadari jangan sampe terprovokasi harus legowo apa yang diperolehnya

  4. Sampangg yg sdh kondusif jangan dikotori dgn provokasi krn ketidak puasan pihak yang kalah. Siapapun pemimpinnya, pembangunan tetap jalan dan rakyat sejahterah.

  5. mari saling menjaga keamanan disampang….

  6. yang kalah gak usah maksain diri menyatakan menang…. legowo aja ya…, apapun hasilnya tidak pernah lepas dari taqdir Ilahi Robbi. mau pake kecurangan kayak apa tdak akan menang. memang orang ambisi dikuasai nafsu ammarah yang didalamnya syetan menyelimuti pikiran dan jiwanya. semua harus bersyukur, yang nomer 1 bersyukur krn menang, yang no.urut 2 jg bersyukur masih lebih unggul dari dari no 5, no 3 bersyukur krn sekalipun kalah masih tetap menjabat sebagai bupati sampai pebruari, yang no 4 bersyukur masih lbh unggul dibanding incumbent, yang no 5 bersyukur krn msh ada yang memilih walau hanya 1% dibandingkan Ra Imam-zein 0%. no6 bersyukur krn msh lebih unggul dari pak bupati walaupun jd stf kelurahan.

  7. di atanra banyak2 calon yang bersih , cuman 3.
    1-KH.FANAN
    2-raden yahya
    3-kh.faisol

    yang lain itu kotor yang diharapkan cuman proyek,
    apa lagi orang2 dia pengangguran yang kerjanya cuman menunggu proyek apbd..

    bagi pendukung bupati yang gaya preman,
    banyak lowongan kerja di SAUDI ARABIA
    DAN dan UAE irak dan palestin…
    sukanya mencari uang dengan car yang mudah,,
    kerja kasihan rakyat sampang..

    dengan terpilihnya alfalah
    semoga ada pemberataan, tidak seperti bupati sebelumnya

  8. HARIS, @ agak keluar jangan diam di daerah terus ,
    dan pelajari tentang pemimpin, atau kepala daerah,
    yang berperan dan berwenang adalah pemimpin bukan wakil, jadi walaupun ex bupati tidak menutup kemunkinan AL FALAH
    bisa melaukan pemberataan, karna sosok beliau bersih merakyat dan hidup sederhana,
    tapi punya idiologi, beliau merakyat dan kh,fanan orang yang bersih,
    dia mencalonkan diri hanya bermudal kepercayaan , buktinya ada tidak maney polotik yang di lakukan di saat malam pemilihan ,
    tidak seperti calon yang lainya . masya allah

  9. siapapun saja yg jadi bupati sampang oko3 ja dech, soalnya g ada pengaruh kehidupan rakyat kecil akan tatp sengsara,

  10. sulit menjalankan pemilihan kepala daerah yg BEBAS,JUJUR…………….jdi siapapun yg jadi kita ( rakyat kecil ) tetap akan di TINDAS N SENGSARA, aku yakin seyakinnya rakyat kecil akan tetp sengsara

  11. Terkait dengan pilkada bangkalan saya rasa penuh dengan kecurangan yang sdh direncanakan untuk memenangkan salah satu kandidat. Pemilukada pada hakekatnya adalah pesta rakyat, saya harapkan pada penegak hukum baik MK, KY maupun DKPP mau berpihak pada kebenaran, kebenaran suara rakyat. Dan suasana pemilukada bangkalan lebih 57 % adalah golput, bukan berarti masyarakat bangkalan tidak punya pilihan. Melainkan sebagai bentuk protes terhadap pemilukada yang penuh dengan konspirasi politik/keberpihakan KPU pada salah satu cabup.
    Dan saya yakin, hati nurani masyarakat yang mengambil sikap golput yamg mencapai lebih dari 57% itu adalah masyarakat yang menghendaki pasangsn nomor 1(terbukti dengan ketulusan hati dan sukarela masyarakat menyerahkan surat undangan dan kartu pemilih kepada pasangan imam zain)

    • achmad @ saya setuju dengan anda, soalnya tiap daerah rata2 golput samapai 40%\50% trus pasangan no 3 dapat dari mana suara sebanyak itu.

  12. Apa yang sebenarnya diharapkan dari pemilukada? Yang jelas, harapan masyarakatadalah seorang pemimpin yang amanah dan memang dikehendaki rakyatnya, dan bukan seorang pemimpin yang minta dipilih.

  13. Apa yang sebenarnya diharapkan dari pemilukada? Yang jelas, harapan masyarakatadalah seorang pemimpin yang amanah dan memang dikehendaki rakyatnya, dan bukan seorang pemimpin
    n yang minta dipilih.

  14. Apa yang sebenarnya diharapkan dari pemilukada? Yang jelas, harapan masyarakatadalah seorang pemimpin yang amanah dan memang dikehendaki rakyatnya, dan bukan seorang pemimpin
    yang minta dipilih dengan cara kotor.

  15. setiap pemilukada banyak terjadi kecurangan, apalagi terdapat ‘politisasi PNS’ dan beraneka corak kejahatan pemilu (pemilukada) yang dilakukan incumbent. Bahkam kemenangan Pak De Karwo dalam Pemilukada Jatim dulu banyak kecurangan, yang sangat nyata dan massif terjadi di Madura khususnya di Kab bangkalan dan Sampang…

  16. siapa aja yang menang sama saja, klo tidak kerja gak mungkin dikasih makan sama bupati thank

  17. untuk pemilu kada nganjuk, bagi pascalon yang kalah berlapang dadalah,berjiwalah satria, siap menerima kekalahan dengan LEGOWO, apapun alasannya Pascal Taqwa sampai saat sekarang ini masih dikehendaki rakyat, apalagi Nganjuk Kondusif dan aman, jangan membuat provokasi, isu sesat, menabur fitnah sehingga membuat rakyat resah.

  18. Di takat kampung baru juga diberi uang Rp 5000/orang dari cabup no.2 pada tanggal 11 des 2012 yang memberikan pak RT…. juga ada judgement dr kasun “disuruh milih no.2 biar jalannya di aspal,kontrak politik” ….
    heran saya…
    saya warga baru nganjuk syok melihat kebusukan politik di sini…. yang dipermainkan justru orang2 kecil yang gak tau politik… dalam pikiran orang awam “lek gak disangoni gak budal nyoblos”
    sungguh pernyataan ini yang membuat nganjuk dipenuhi politik kotor….
    maaf…sekarang saya juga warga nganjuk… saya ingin hidup damai

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim