ilustrasi: news.loveindonesia.com
Sebagai pemain utama pembuat kereta api di dalam negeri, PT Industri Kereta Api (Inka) terus berupaya mengembangkan produk inovatif. Terbaru, BUMN ini mengembangkan kereta api dengan menggunakan baja antipeluru.
“Saat ini ada enam unit yang telah dibuat. Bajanya tahan peluru,” kata Direktur Administrasi dan Keuangan PT INKA Bambang Soenjaswono di pabrik PT Inka di Madiun.
Diakuinya, kereta itu merupakan pesanan Kementerian Perhubungan guna melayani tamu-tamu penting atau VVIP. Namun pernah pula digunakan Wakil Presiden RI Boediono.
Meski bajanya antipeluru, tapi masih ada kekurangan lainnya, yakni kaca kereta yang masih belum tahan peluru. Namun ke depan akan terus diperbarui lagi demi kenyamanan penumpang dengan memasang kaca antipeluru.
Bambang menambahkan, selain mampu membuat kereta antipeluru, PT Inka juga mampu membuat semua kereta yang beroperasi di dalam negeri. “Semua kereta kebutuhan dalam negeri sudah bisa kami buat. Persoalannya, kami tak mampu memenuhinya secara kuantitas,” katanya.
Ia menyebut, salah satunya dengan bakal diluncurkannya lokomotif diesel hidrolik senilai Rp35 miliar. Saat ini, Inka tinggal menunggu pengecekan akhir dari tim pemeriksa Kementerian Perhubungan. “Dalam bulan ini diharapkan sudah mendapat sertifikasi dan siap beroperasi,” tambah Bambang.
Menurut dia, lokomotif diesel hidrolik sudah melalui serangkaian uji coba mulai dari uji statis hingga uji dinamis. Bahkan lokomotif ini sudah melakukan perjalanan antara Surabaya-Malang dan sukses menarik 10 rangkaian kereta.
Untuk tahap awal, Kementerian Perhubungan memesan lima unit. Tiga unit yang merupakan prototipe sudah siap pakai dan dua unit lagi dalam pengerjaan.
Dalam setahun PT INKA bisa memproduksi hingga 15 lokomotif tersebut. “Sejumlah negara lain bahkan sudah tertarik dengan produk ini. Sebenarnya lokomotif ini sudah dikembangkan PT INKA sejak 2010,” katanya. kabarbisnis.com
