Jatim Bangun Kawasan Inovasi di Gresik

ilustrasi: okezone.com

Menuju pertumbuhan ekonomi 7,5 persen di 2013, pemerintah provinsi Jawa Timur menggarap kawasan hortikultura bebasis inovasi di kawasan Gresik Utara.

Sebagaimana diketahui kawasan tersebut merupakan area gersang dan income per kapita per penduduk sangat rendah. Total lahan yang akan dikembangkan di kawasan tersebut mencapai 2.000 hektare (ha) lebih.

Kepala Biro Ekonomi Sekdaprov Jatim Mohammad Ardi P mengatakan, pengembangan kawasan Gresik utara ini masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanang oleh Pemerintah Pusat. Untuk menuju hal itu, diperlukan pembangunan infrastrukur-infrastruktur.

“Memang pengembangan kawasan Gresik Utara ini tidak masuk dalam RPJMD Jawa Timur. Namun Presiden sudah menyatakan bahwa kawasan ini masuk dalam Kawasan Industri Inovasi Gresik Utara. Oleh karena itu pengembangan ini masuk dalam MP3EI yang dicanangkan pemerintah pusat. Tahun 2013 proyek ini akan mulai realisasi,” papar Ardi usai penandatanganan MoU antara PT Galasari Gunungswadaya dengan Bapel Puspa Agro di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya.

Lebih ia menjelaskan, untuk kawasan inovasi Gresik Utara ini akan dirintis pengembangan perkebunan mangga yakni Mangga Cokanan. Mangga tersebut khusus dibudidayakan untuk ekspor.

Dengan adanya pengembangan kawasan ini akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 7,5 persen pada 2013. Termasuk ada peningkatan income per kapita penduduk.

“Saat ini di kawasan tersebut income per kapitanya sekira Rp10 juta per tahun dan rata-rata penduduknya bermata pencahrian buruh tani dan petani musiman. Dengan adanya pengembangan kawasan inovasi Gresik diharapkan mampu mencapai Rp75 juta per tahun,” jelasnya.

Untuk mendukung percepatan, setiap investasi didukung oleh infrastruktur. Karena memang kawasan tersebut gersang maka yang dibutuhkan adalah pembangunan waduk. Progresnya, sudah ada penyiapan lahan sekitar 50 ha. Pemprov Jatim sedang melakukan penyipan dokumen Amdal dengan Pemerintah Kabupaten Gresik.

“Kita juga didukung oleh Kementerian Perdagangan (kemendag),” tukasnya.

Di tempat yang sama, Komisasris PT Galasari Gungngswadaya HA Djauhar Arifin mengatakan, pengembangan kawasan ini akan dilakukan dalam bentuk perkebunan Inti-Plasma. Unuk Inti, sekira 300 hektare (ha) milik PT Galasari GunungSwadaya, Saat ini lahan tersebut sudah ditanami Mangga Cokanan. Dari jumlah tersebut dikembangakan seluas 2.000 ha milik masyarakat sekitar kawasan Sidayu, Gresik.

“Saat dari 300 ha lahan itu saat ini sudah mencapai 1.000 ton per tahun. Dengan lahan milik masyarakat ini akan produksi mangga akan mencapai puluhan ribu ton dan akan diekspor untuk mencukupi kebutuhan mangga di Asia,” tukasnya. okezone.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim