ilustrasi
Jawa Timur menjadi yang tertinggi di tingkat nasional untuk pengembangan investasi daerah dengan nilai kontribusi sebesar 18,3%. Ini disampaikan Hari Sasono Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur pada Suara Surabaya, Kamis (22/11/2012).
“Pada tri wulan ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi kita mencapai lebih dari 7,3% dan tahun ini realisasi investasi di Jawa Timur sebesar Rp.90.03 triliun. Terdiri dari PMA Rp.17 triliun dan invenstasi daerah Rp.53,3 triliun,” kata dia.
Untuk PMA Jawa Timur masih berada di peringkat ke-5 setelah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Oleh karena itu, bagi Pemprov Jatim diperlukan program untuk meningkatkan investasi dari asing dan peningkatan itu berupa peningkatan iklim investasi.
Dengan angka ini lanjut Hari Sasono, sektor industri yang paling banyak berinvestasi di Jawa Timur adalah industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman ini menyerap banyak tenaga kerja.
Selain indutsri pengolahan makanan dan minuman, sektor industri yang banyak berinvestasi berikutnya adalah plastik, karet, logam, besi, elektronik, kimia dasar dan farmasi.
Hari Sasono juga menjelaskan, untuk meningkatkan investasi di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi mempermudah dan mempercepat perizinan untuk investasi.
“Selain itu, Gubernur juga menjamin ketersediaan lahan, keamanan, tenaga kerja dan energi,” ujar dia.
Sementara itu, Edi Purwinarto Asisten III Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengatakan, untuk sektor ketenagakerjaan, Gubernur menjamin dengan skil dan produktif yang diatas rata-rata nasional.
Sedangkan untuk penyebaran investasi di Jawa Timur menurut Edi, Pemrov Jawa Timur mendorong Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk mengembangkan industrinya supaya invenstasi menyebar. suarasurabaya.net
