Asap Putih Gunung Raung Setinggi 75 Meter

ilustrasi

Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut mengeluarkan asap berwarna putih yang tingginya mencapai 75 meter dari puncak.

“Embusan asap putih Gunung Raung condong ke arah barat atau Kabupaten Bondowoso. Arah embusan asap dipengaruhi dari arah angin di puncak gunung,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Balok Suryadi, Rabu (23/10/2012).

Dijelaskannya, aktivitas kegempaan Gunung Raung masih didominasi gempa tremor secara terus menerus dengan ampilitudo maksimum 32 milimeter dan statusnya masih siaga.

“Kami selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terkait dengan aktivitas kegempaan terkini Gunung Raung,” tuturnya.

Status Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso-Jember, Jawa Timur, meningkat dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Senin (22/10/2012) pukul 20.30 WIB.

“Dengan status Siaga, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Raung dan pendaki tidak mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif,” paparnya.

Data di PPGA Raung mencatat sebanyak delapan kecamatan yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember merupakan daerah yang berpotensi terkena dampak erupsi gunung yang kalderanya berbentuk elips tersebut.

Daerah rawan erupsi Raung adalah Kecamatan Songgon, Sempu, Glenmore, Kalibaru, dan Genteng di Kabupaten Banyuwangi, kemudian Kecamatan Sumberwringin dan Sukosari di Bondowoso, serta Kecamatan Sumberjambe di Kabupaten Jember.

Potensi bahaya erupsi Raung pada Kawasan Rawan Bencana III adalah kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, dan bahan lontaran batu (pijar), kemudian potensi bahaya erupsi pada Kawasan Rawan Bencana II adalah kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, dan bahan lontaran batu (pijar) serta hujan abu lebat.

Selain itu, potensi bahaya erupsi Gunung Raung pada Kawasan Rawan Bencana I adalah kawasan yang terlanda lahar atau banjir dan kemungkinan dapat terkena perluasan aliran piroklastik (awan panas).

Apabila letusannya membesar, maka kawasan tersebut sangat berpotensi tertimpa bahan jatuhan piroklastik berupa lontaran batu (pijar) dan hujan abu berjenis “ash dry fall”. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim