Pengusaha Minta Perbaikan Infrastruktur

ilustrasi: fakultasteknik.narotama.ac.id

Pembangunan infrakstuktur di Jawa timur ternyata masih belum sesuai dengan yang diharapkan pelaku bisnis. Saat ini trend kenaikan komoditas perdagangan antar daerah ternyata tidak didukung sarana infrastuktur yang memadai.”Ini yang masih menjadi ganjalan. Sebenarnya, peluang Surabaya untuk itu (perdagangan antar daerah, red) sangat berpeluang dan berpotensi besar,” tandas Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi dikonfirmasi peluang Surabaya dalam sisi perdagangan antar daerah di Indonesi, khususnya Jatim.

Menurutnya, dalam pembangunan sebuah kota, infrastruktur menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah perdagangan. Dengan begitu, perekonomian suatu daerah akan beranjak naik dan semakin bagus. “Kalau ingin berkembang pesat dan banyak investor yang menanamkan sahamnya, perbaiki dulu infrastrukturnya. Minimal 15% digunakan untuk aktivitas perekonomian,” katanya

Jamhadi mengakui, hingga kini Surabaya belum mampu mewujudkan kondisi ideal bagi struktur perekonomian. Hal ini dikarenakan, sarana pendukung, khususnya infrastruktur dalam perekonomian dan perdagangan di Surabaya masih 3% yang termanfaatkan. “Seperti aktivitas perdagangan, distribusi barang hingga bahan baku dan akses operasionalnya belum maksimal. Cakupan infrastruktur pendukungnya masih kecil, seperti jalan raya, jalan tol, lintasan kereta api maupun pelabuhan serta infrastruktur pendukung lainnya,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, sudah seharusnya, Surabaya memperbaiki dan meningkatkan infrastrukturnya yang belum relevan dengan akses perekonomian dan perdagangannya. Namun Jamhadi menyebut, akan lebih baik jika dalam infrastruktur perlu adanya pusat-pusat niaga. “Paling tidak, untuk UKM dan pedagang kecil harus tersedia untuk perkembangan dan pengembangan usahanya. Diakui atau tidak, mereka banyak berkontribusi dalam perekonomian,” tuturnya.

Dijelaskan, peluang Surabaya akan permintaan barang terhadap beberapa komoditi di daerah memiliki andil besar. Hanya saja, target Surabaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5 persen saat ini belum terimbangi dengan baik.

“Contohnya saja produk olahan dan industri dari Surabaya sangat diminati daerah-daerah lain, Cuma infrastrukturnya saja yang perlu ditingkatkan. Jarus diimbangi seharusnya, agar pertumbuhan perekonomian dan perdagangan Surabaya masih bisa diandalkan,” tandasnya.

Sebagai kota jasa dan perdagangan, seharusnya Surabaya dapat memperbaiki dan meningkatkan infrastrukturnya, khususnya yang mendukung dua aktivitas perekonomian tersebut. Ia melihat, sebenarnya antusias masyarakat terhadap perdagangan cukup membanggakan dan menyenangkan. “Sayang, infrastrukturnya tidak mendukung semangat. Sebagai kota jalur distribusi dan transportasi masih banyak infrastruktur yang belum relevan,” ingatnya. surabaya post online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim