ilustrasi: kompas.com
Proyek pembangunan Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur, yang dianggarkan senilai Rp 58 miliar hingga saat ini masih mandek. Penyebabnya, dana yang dianggarkan dari Provinsi Jawa Timur, tidak kunjung cair.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang M Yusuf mengatakan, mandeknya pembangunan terminal tersebut, karena pendanaan belum cair sesuai jadwal dari pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Mandek karena dananya belum cair. Kalau tak ada halangan bulan depan pembangunan terminal akan dilanjutkan,” katanya.
Penyebab dana yang dianggarkan senilai Rp 58 Miliar belum cair, Yusuf tak menyebutkan. “Hanya Kementerian Perhubungan Darat sudah memberikan lampu hijau kalau dana itu akan segera cair bulan depan,” akunya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Kota Malang Jarot Edy Sulistyono mengatakan, dirinya memang belum mendapat kabar dari pihak PU Provinsi Jatim maupun Kementerian Perhubungan Darat soal kelanjutan pembangunan Terminal Arjosari itu.
“Kami masih akan berkoordinasi dengan Dishub kota maupun provinsi soal kapan detailnya pembangunan itu akan dilanjutkan. Apakah dananya belum cair saya belum tahu,” akunya.
Mendeknya proyek terminal tersebut dikritik anggota Komisi B DPRD Bambang Triyoso. “Itu jelas, karena Dinas PU maupun Dishub yang tidak tegas. Kalau dibiarkan tetap mangkrak, akan mengganggu aktivitas yang ada di terminal,” ujarnya.
Padahal, kata politisi dari PKS itu, saat ini sudah memasuki triwulan ke-3 tahun 2012. Dalam waktu dekat, tegas Bambang, pihaknya akan memanggil Dishub dan Dinas PU Kota Malang. “Kami akan panggil, apa penyebab mangkraknya. Kedua dinas itu harus mendesak agar selesai sesuai target yang ada,” katanya. kompas.com
