Puluhan nelayan yang biasa beroperasi di wilayah pantai Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo mengikuti program pendidikan kilat (diklat) keselamatan dasar Basic Safety Training (BST) secara gratis. BST adalah program diklat yang harus dimiliki oleh semua tenaga kerja di atas kapal, tanpa mengenal posisi dan jabatan.
Diklat gratis yang digelar dalam rangka memperingati HUT Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya itu merupakan bentuk keprihatinan masih banyaknya tenaga kerja nelayan yang belum memiliki sertifikat BST. ”Padahal diklat keselamatan dasar ini sangat penting bagi nelayan untuk mengurangi resiko kerja di laut,” kata Kepala BP2IP Surabaya, Tata Sukapradja.
Sertifikat BST, kata dia, sebenarnya wajib dimiliki oleh semua pekerja kapal dari nahkoda, kelasi, bahkan bagi yang bekerja pada bidang nonoperasional sekalipun. Hal itu sesuai dengan aturan internasional yang dikeluarkan International Maritime Organization (IMO). Dalam diklat selama sepekan itu, nelayan memperoleh pelatihan materi maupun teknis seperti pemadaman kebakaran, penggunaan peralatan keselamatan, pelampung, penurunan sekoci, manajemen, dan pertolongan pertama saat kecelakaan.
”Di BP2IP, diklat BST dilakukan rutin dengan biaya Rp 1,1 juta/orang,” terangnya.
Diklat gratis BST itu diselenggarakan dalam dua tahap bagi 120 masyarakat nelayan yang kurang mampu di sekitar pesisir Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Tahap pertama pada 17-27 September, sementara tahap kedua dari 24 September hingga 4 Oktober 2012.
”Peserta hanya cukup menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau desa setempat,” jelasnya. Selain diklat BST gratis, juga digelar pengobatan gratis bagi warga kurang mampu, penyuluhan mulut dan gigi, donor darah bagi pegawai dan taruna BP2IP serta jalan sehat. kompas.com