ilustrasi
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan pertemuan untuk menangani masalah kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu di Sampang Madura. Dari pertemuan tersebut disepakati delapan butir kesepahaman.
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Mendagri Gamawan Fauzi dan Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Sampang Noer Tjahja, Ketua Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, Khatib Am Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Malik Madaniy, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Slamet Effendi Yusuf dan Ketua Dewan Syuro Ahlulbait Indonesia (Abi) Umar Shahab.
Berikut delapan butir kesepakatan dimaksud sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Reydonnizar Moenek:
1. Kami yang ikut dalam pertemuan ini sepakat melakukan upaya-upaya guna mewujudkan penyelesaian permanen terhadap permasalahan di Kabupaten Sampang,
2. Pimpinan Ijabi Pusat dan Pimpinan ABI Pusat akan berusaha memberikan dukungan untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat di wilayah Sampang dan Jatim dan Indonesia pada umumnya, yakni dengan menyampaikan dakwah tanpa menimbulkan keresahan dengan selalu memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat,
3. Pimpinan PBNU bersama-sama dengan unsur dan warga NU di Jatim ikut menciptakan suasa kondusif khususnya di Jatim,
4. MUI Pusat bersama MUI Jatim membantu mewujudkan kerukunan umat dalam rangka meneguhkan ukhuwah Islamiyah yang membawa maslahat bagi umat Islam serta masyarakat bangsa Indonesia,
5. Pemda Provinsi Jatim memfasilitasi warga pengungsi Sampang dengan mencarikan solusi permanen terhadap masa depan para pengungsi,
6. Pemda Provinsi Jatim memfasilitasi terhadap adanya keinginan bagi pengungsi untuk mencari penampungan sementara dengan memperhatikan kondisi kemampuan pemerintah daerah,
7. Pemda Sampang bersama-sama dengan unsur Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) berupaya memberikan jaminan ketentraman dan ketertiban masyarakat di wilayah Sampang,
8. Semua pihak sepakat melakukan dialog-dialog secara terus-menerus untuk menciptakan hubungan harmonis internal umat Islam. inilah.com
