UMKM Marak, Kinerja BPR Melonjak

ilustrasi

Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jatim diprediksi akan makin cerah. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Wilayah IV Jatim mencatat kinerja BPR di Jatim pada triwulan II/2012 menunjukkan tren pertumbuhan yang terus meningkat.

Dari indikator pertumbuhan berupa total aset, penyaluran kredit dan penghimpunan DPK menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Secara tahunan, total aset pada triwulan II/2012 tumbuh sebesar 19,33% dibanding periode yang sama tahun 2011.

Tingginya pertumbuhan aset tersebut terutama dipicu oleh pertumbuhan penyaluran kredit. Hingga akhir triwulan II/2012, total kredit yang disalurkan oleh BPR di Jatim mencapai Rp 7,35 triliun atau tumbuh sekitar 20,67% dibanding periode yangs ama tahun lalu. Total penyalurna kredit BPR ini setara dengan 3,5% dari total kredit yang disalurkan oleh bank umum.

Deputi Pemimpin KPBI Wilayah IV, Sarwanto mengatakan pasar BPR di Jatim masih akan terus tumbuh seiring pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi konsumen utama BPR. “Industri BPR kami prediksi akan masih cerah seiring meningkatnya aksesibilitas perbankan oleh para pengusaha khususnya skala UMKM yang menjadi pasar utama BPR,” kata Sarwanto kepada kabarbisnis.com.

Ia menambahkan, pasar BPR sangat spesifik sehingga tidak bisa dimasuki oleh bank umum.Menurut catatan KPBI Wilayah IV, penyaluran kredit modal kerja yang masih memiliki proporsi terbesar dalam penyaluran kredit BPR yakni mencapai 65% dari total kredit. Menyusul kemudian kredit konusmsi dengan proporsi 32% dan kredit investasi dengan porsi 3%.

Sementara itu, total dana masyarakat yang disimpan pada BPR di Jatim pada triwulan II/2012 mencapai Rp4,38 triliun, tumbuh 17,74% dibanding periode yang sama tahun 2011. Berdasarkan jenis DPK, proporsi terbesar masih berupa deposito dengan porsi sekitar 69,25%, sementara tabungan berkontribusi sekitar 30,75%.

Pertumbuhan kredit yang melebihi pertumbuhan DPK mendorong tingkat LDR meningkat menjadi 127,08% pada triwulan II-2012. Meski pernyaluran kredit tumbuh cukup tinggi, BI mencatat kualitas kredit yang tercermin dari rasio NPL cukup terkendali di angka 4,14% pada triwulan II/2012.

“Hal ini menunjukkan bahwa kinerja BPR dalam menjaga kualitas kredit seiring dengan peningkatan fungsi intermediasinya terus mengalami perbaikan,” kata Sarwanto. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim