ilsutrasi: ikan impor di TPI Brondong
Kampung nelayan Brondong dengan produksi ikan tangkap sekitar 100 ton perhari merupakan salah satu penyumbang pendapatan bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan juga Jawa Timur dan nasional.
Karena itulah keberadaan nelayan setempat perlu diberdayakan dengan tercukupinya fasilitas penunjang. Pernyataan tersebut diutarakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C Sutardjo, saat melakukan kegiatan Safari Ramadan di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan.
Sharif mengatakan, fasilitas penunjang untuk nelayan tersebut diantaranya adalah Gedung Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong yang akan diresmikan pada September mendatang itu.
“Dengan adanya bangunan pasar yang bersih di PPDI ini agar dijaga. Sehingga tetap higienis dan ikan yang dijualpun sehat dan berkualitas,” ujarnya.
Lebih jauh, Syarif juga mengatakan, bangunan PPDI dibangun dengan anggaran dari APBN senilai Rp 5, 5 miliar. Bangunan baru itu berada di lokasi reklamasi pantai seluas 8 hektar.
Dalam safari ramadhan kali ini, Sharif juga menyerahkan berbagai jenis bantuan pada nelayan setempat. Diantaranya berupa bantuan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMD) kepada 16 kelompok usaha bersama senilai Rp 1,6 miliar.
Selain itu juga diserahkan bantuan sertifikat hak atas tanah nelayan sebanyak 125 bidang. Juga diberikan bantuan berupa penyelenggaraan penyuluhan senilai Rp 226.680.000 dan bantuan sembako sebanyak 500 paket.
Sementara Sekretaris Kabupaten Lamongan, Yuhronur Efendi yang mendampingi Syarif menyebutkan Lamongan adalah salah satu produsen perikanan tangkap terbesar.
Tahun 2011 total produksi ikan di lamongan mencapai 107.922,63 ton. Produksi ini adalah yang terbesar dari total produksi perikanan yang mencapai 1,3 juta ton di Jawa Timur. Lamongan memiliki potensi perikanan budidaya dengan luas tambak 1.750,40 hektar, pembudidaya 159.440 orang dan kolam 341,66 hektar. detiksurabaya.com
