Naik 15 % Komsumsi Produk Mamin

ilustrasi

Kenaikan konsumsi warga Jawa Timur terhadap bahan pokok serta produk makanan minuman lainnya sepanjang puasa tahun ini diprediksi tidak lebih dari 15%.

Peningkatan konsumsi terbesar akan terjadi pada daging, ayam ras, telur, terigu, dan aneka bumbu serta minyak goreng. Adapun makanan minuman (mamin) lainnya akan terjadi pada produk sirup, minuman kaleng atau kemasan, serta kue dan aneka makanan ringan lainnya.

Kepala Disperindag Jatim Budi Setiawan mengatakan permintaan terhadap sejumlah komoditas sembako tersebut kemungkinan akan naik 10%-15%. Akan tetapi untuk mamin lonjakannya bisa mencapai 20% menjelang Lebaran.

Namun, menurutnya, yang perlu diwaspadai bukan hanya masalah pasokan yang cukup dan stabilitas harga tetapi juga dari segi keamanan pangan.

“Biasanya pada saat jumlah permintaan pasar meningkat banyak muncul importir ataupun produsen dan pedagang yang nakal dengan mengedarkan barang yang tidak sesuai standar,” ujarnya, seusai melakukan inspeksi mendadak ke pasar tradisional di Surabaya, Jumat (13/7/2012).

Disperindag, lanjutnya, akan meningkatkan pengawasan untuk melindungi konsumen. Pengawasan akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Polda Jatim, Bea Cukai, Dinas Pertanian dan Perikanan, serta BPOM.

Sebagai antisipasi awal, lanjutnya, Disperindag melakukan sidak di empat lokasi, baik Pasar tradisional maupun modern, yaitu di pasar Genteng, Supermarket Total Buah Segar di Tunjungan Elektronik Center (TEC) Surabaya, Golden City Mall serta di Giant Sidoarjo. “Pengawasan tidak akan berhenti sampai disini, kami akan terus melakukannya secara periodik dan acak.”

Berdasarkan data dari instansi tersebut terdapat sejumlah titik yang diduga banyak beredar produk yang tidak sesuai standar nasional indonesia (SNI). Namun Budi tidak menjelaskan lebih jauh lokasi dan nama tempat yang dicurigai tersebut.

“Kami tidak bisa buka namanya sebelum dilakukan sidak.”

Menurutnya, pengawasan peredaran komoditas makanan ini selain melindungi konsumen dari produk kedaluwarsa dan mengandung bahan kimia berbahaya juga untuk melindungi UKM dari serbuan barang impor. Biasanya pada momen puasa dan Lebaran akan banyak produk konsumsi impor yang masuk secara ilegal.

“Kami bisa perkirakan dari seluruh impor mamin yang masuk ke Jatim sekitar 10% merupakan impor ilegal,” ujar Budi. bisnisindonesia.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim