Pemda Nunggak Rp 10 Miliar, RSSA Malang Stop Jamkesda

ilustrasi: m.okezone.com

Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, pada 2 Juli 2012, telah menghentikan pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk warga miskin di Kabupaten Malang. Alasannya, pemerintah daerah setempat masih nunggak utang pembayaran Jamkesda sebesar Rp 10 miliar.

Penghentian layanan Jamkseda tadi disampaikan langsung oleh Direktur RSSA Malang, Basuki Bambang Purnomo kepada wartawan di RSSA Malang, Selasa (3/7/2012). Menurut Basuki, pada tahun 2011 lalu, Pemerintah Kabupaten Malang harus membayar klaim Jamkesda senilai Rp 26 miliar lebih. “Dari piutang itu, Kabupaten Malang hanya bisa membayar Rp 21 miliar saja. Hingga Juni 2012, tagihan Jamkesda sebesar Rp 14,5 miliar, tapi hanya terbayarkan sebesar Rp 7,7 miliar,” katanya.

Karena masih nunggak Rp 10 miliar, Basuki menyatakan pihaknya terpaksa menutup layanan Jamkesda. Keputusan ini berlaku sejak 2 Juli 2012. Warga harus memilih jalur umum jika ingin mendapatkan pelayanan medis. “Dan itu adalah keputusan dari Pemprov Jatim,” tegas Basuki. Dia berjanji pelayanan Jamkesda akan kembali dibuka setelah Pemkab Malang melunasi seluruh utangnya. “Kebijakan ini hanya khusus bagi pasien rujukan Jamkesda,” katanya. Warga Kabupaten Malang mendominasi pelayanan Jamkesda di RSSA, disusul Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Blitar dan Kota Batu. “Paling banyak, pasiennya dari warga Kabupaten Malang,” katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, akibat penghentian layanan Jamkesda, puluhan pasien miskin dari Kabupaten Malang sempat telantar. Imam, salah seorang pasien pemilik kartu Jamkesda yang sedang antre di loket RSSA Malang mengaku tak tahu Jamkesda distop. “Kalau sudah distop, bagaiman nasib kami ini,” kata warga Singosari, Kabupaten Malang itu. Imam berniat akan memeriksakan putrinya, Nova Resma (7), pasca-operasi tumor. Anaknya harus kembali menjalani operasi lagi untuk kedua kalinya. “Ya, gimana nasib kami ini,” ujarnya mengeluh.

Keluhan yang sama juga disampaikan Suwito (30), warga Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Ia pun terlihat panik setelah mendengar petugas loket menolak dirinya mengajukan pelayanan Jamkesda. “Saya mau ngurus Jamkesda untuk bapak saya yang sakit karena tak bisa kencing. Tapi tak bisa. Terpaksa batal,” katanya. Imam dan Suwito berharap agar Jamkesda tetap kembali dibuka. “Kalau Pemkab Malang mempunyai utang, silakan dibayar. Kalau distop, yang sengsara rakyat miskin,” kata Imam. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 4121. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim