Petani Cabai di Madiun Keluhkan Anjloknya Harga

ilustrasi: antara.com

Petani cabai di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Madiun, Jawa Timur, mengeluhkan anjloknya harga komoditas tersebut yang membuat mereka mengalami kerugian.

Seorang petani cabai Edi Bowo, mengatakan harga cabai rawit di tingkat petani saat ini hanya mencapai Rp7.000 perkilogram.

“Harga tersebut turun drastis. Biasanya harga cabai rawit di tingkat petani bisa berkisar antara Rp12.000 hingga Rp15.000 perkilogram,” ujar dia.

Menurut Bowo harga yang merosot ini membuat para petani merugi. Hal ini karena biaya operasional yang dikeluarkan petani tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.

“Keadaan ini masih diperparah dengan turunnya hasil panen akibat serangan hama selama musim tanam berlangsung,” kata Edi Bowo.

Hama yang menyerang tanaman cabai petani di antaranya hama busuk akar. Akibat hama ini proses pertumbuhan pada tanaman terhambat. Tanaman menjadi layu, daunnya berguguran dan tidak maksimal berbuah.

Selain hama busuk akar, tanaman petani juga diserang oleh jamur, sehingga bunga tanaman cabai banyak yang rontok dan gagal menjadi buah.

“Para petani sudah melakukan pembasmian, namun hasilnya tidak maksimal. Yang ada malah tanaman kami banyak yang mati,” tambahnya.

Petani berharap dinas terkait untuk memberi perhatian dengan bantuan obat pembasmi hama. Selain itu, petani juga berharap agar pemerintah daerah setempat dapat ikut menyetabilkan harga cabai di pasaran sehingga petani tidak rugi. MICOM

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 5029. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim