Jatim Rayu Jepang Tambah Investasi

ilustrasi

Gubernur Jatim Soekarwo mengajak pengusaha Jepang untuk menanamkan investasinya di Jatim. Alasannya, kondisi di Jatim sangat aman dan nyaman untuk berinvestasi.

Demikian disampaikan Soekarwo saat menerima kunjungan Mr.Nomura Noboru, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya.

“Jatim adalah provinsi yang aman dan nyaman untuk berinvestasi, terbukti dengan stabilitas keamanan dan politik yang terkendali” kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim itu.

Pakde mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 7,22 persen tahun 2011. Angka ini di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yakni 6,5 persen, serta mengalahkan DKI Jakarta yang hanya mencapai 6,71 persen. Namun demikian, pihaknya akan terus menggenjot pertumbuhan ekonomi di Jatim dengan menargetkan 7,5% di tahun 2012.

Capaian lainnya, PDRB Jatim tahun 2011 sudah mencapai 3.450 USD. Jika terus dikembangkan menjadi provinsi industri dan jasa, tahun 2019 PDRB Jatim diperkirakan mencapai 11.000 USD.

Sementara untuk impor dan ekspor Jatim mengalami surplus sebesar Rp 34,5 triliun. Ekspor Jatim ke luar negeri mencapai Rp 200 triliun, perdagangan antar provinsi mencapai Rp 239 triliun. Impor Jatim Rp 196 triliun, sedangkan konsumsi 7,43. Pasar dalam negeri Jatim lebih bagus dan surplus terdapat capital inflow masuk sebesar Rp 34,5 triliun.

Dengan kondisi yang relatife stabil tersebut, melalui Konjen Jepang di Surabaya saya mengajak pengusaha Jepang untuk bertemu dengan jajaran Pemprov Jatim untuk membahas dan mencari peluang bisnis di Jatim. “Saya jamin untuk perijinan akan selesai dengan cepat dan tepat waktu,” ajaknya.

Sementara itu, berdasar data dari Badan Penanaman Modal triwulan pertama 2012, Jepang menempati urutan kelima dalam minat negara asal PMA dengan pengajuan satu proyek di Jatim dengan nilai Rp 0,05 triliun.

Menanggapi ajakan Pakde Karwo, Nomura Noboru mengucapkan terima kasih dan akan berkoordinasi dengan kelompok bisnis di Jepang. “Nanti saya akan segera mengajak kelompok bisnis orang Jepang yang ada di Indonesia maupun di Jepang untuk mengikuti pertemuan bisnis tersebut,” katanya dengan bahasa Indonesia.

Dikatakannya, ada sekitar 760 orang Jepang yang berdomisili di Jatim yang mempunyai ijin tinggal selama 3 bulan.

“Sekitar 119 perusahaan yang ada di Jatim nantinya akan diajak bertemu dengan Gubernur Jatim sebagai langkah mencari peluang bisnis dan investasi,” ujarnya.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim