Pengusaha Jatim Dirayu Inves ke Ethiopia

ilustrasi:ayucintyavirayasti.blogspot.com

Pengusaha asal Jawa Timur didorong untuk membuka pasar perdagangan di negara-negara Afrika, salah satunya Ethiopia. Duta Besar RI untuk Ethiopia, Ramli Saud, dalam Temu Bisnis pengusaha Jatim dan Ethiopia di Hotel Bumi Surabaya, mengungkapkan, saat ini masih banyak peluang perdagangan barang antarkedua negara yang belum tergarap.

“Di Ethiopia kebutuhan akan produk-produk tekstil, garmen dan kebutuhan sehari-hari sangat besar. Karenanya kami medorong pengusaha Indonesia khususnya dari Jatim untuk mau berinvestasi di sana,” ujarnya.

Ia menambahkan, investasi di Ethiopia diakuinya tidak membutuhkan dana yang terlalu besar karena bisa memanfaatkan alat produksi yang tidak dipakai di Indonesia. “Untuk industri tekstil, misalnya, bisa menggunakan mesin yang tidak terpakai di Indonesia dan digunakan di sana,” kata Ramli.

Selain berharap ada investasi di sektor tekstil, negara yang terletak di sisi timur Benua Afrika tersebut juga membuka pintu investasi di bidang perekebunan sawit dan tebu. Ramli menjamin, pemerintah Ethiopia akan membantu dan memberi kemudahan bagi pengusaha Indonesia yang akan membuka usaha di negara tersebut. Kedutaan Besar RI di Addis Ababa juga akan membantu penuh, termasuk akan mendukung transportasi dan akomodasi pengusaha Indonesia yang baru pertama kali datang ke Ethiopia.

Directur Arbitration Institute Addis Ababa Chambers of Commerce and Sectoral Association Yohannes Wolde Gabriel menambahkan, saat ini nama dan kualitas produksi asal Indonesia sudah sangat dikenal di Ethiopia. Karenanya ia menjamin kemudahan dan keberlangsungan usaha warga Indonesia di Ethiopia. “Di Ethiopia nama presiden pertama Indonesia Soekarno begitu dikenal, anak-anak sudah merengek minta dibuatkan Indomie setiap hari, jadi tentunya masyarakat kami sudah percaya dengan kualitas produk Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Pengendalian Impor Kadin Jatim, Judy Poerwoko menyatakan peluang melakukan ekspor ke Ethipia sangat besar. “Tapi dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan jumlah ekspor ke Ethiopia justru stagnan,” katanya.

Ia memaparkan, nilai ekspor Jatim ke Ethiopia tahun 2011 lalu meningkat 20,14% dibanding tahun 2010. Hal ini bertolak belakang dengan nilai impor dari Ethiopia ke Jatim yang mengalami peningkatan hingga 387%.

Dari data hubungan dagang antara Jatim dengan Ethiopia terlihat bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tedapat surplus terbesar pada tahun 2008 sebesar US$ 6,09 juta. Meski demikian, surplus untuk Jawa Timur terus menurun dari tahun ke tahun.

Untuk ekspor nonmigas Jawa Timur ke Ethiopia berfluktuasi dengan tren pertumbuhan rata-rata 28,30%, sedangkan share terhadap total ekspor Jawa Timur rata-rata sebesar 0,04%. Komoditas ekspor utama Jawa Timur ke Ethiopia antara lain tekstil, pulp dan kertas, elektronika, pengolahan kayu, keramik, marmer & kaca, pengolahan kelapa/kelapa sawit, alat-alat listrik, plastik, makanan dan minuman.

Sedangkan untuk komoditas impor nonmigas Jawa Timur dari Ethiopia antara lain sayur-sayuran, kulit, barang kulit dan sepatu/alas kaki, kopi, makanan dan minuman, biji lainnya, besi baja, mesin-mesin & otomotif, keramik, marmer & kaca dan makanan ternak. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim