ilustrasi
Jika pemerintah pusat positif menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, 1 April mendatang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan dana senilai Rp 1 triliun, untuk membiayai transportasi atau ongkos angkut sembilan bahan pokok.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, kepada wartawan usai bertemu dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Jawa Timur di Universitas Brawijaya Malang.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, dana tersebut terutama untuk mengangkut gula pasir, beras, tepung dan minyak goreng.
“Tujuannya, untuk menjamin agar harga kebutuhan pokok tetap stabil. Serta tak ada lonjakan harga yang signifikan setelah harga BBM naik,” jelasnya.
Harga bahan pokok dari pabrik akan tetap, hanya harga dikurangi biaya transportasi. Pola tersebut, sebelumnya sudah pernah diterapkan oleh Pemerintah Jawa Timur, saat terjadi kenaikan harga pokok menjelang lebaran.
Hasil dari program tersebut beber Pakde Karwo, harga kebutuhan pokok saat jlang lebaran, di masyarakat tetap terkendali. “Makanya saat ini akan diterapkan lagi,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jatim juga akan mendistribusikan beras miskin untuk 10 juta jiwa warga miskin yang ada di Jawa Timur. “Beras miskin itu akan dibagikan selama sembilan bulan,” katanya.
Sehingga tambah Pakde Karwo, rakyat miskin yang terkena imbas langsung kenaikan harga BBM bisa terselamatkan.
Selain itu, Pengprov Jatim juga menyalurkan bantuan untuk 9.200 warga jompo berupa uang tunai Rp 150 ribu dan beras premium 20 kilogram per bulan.
Tak hanya itu, Pakde Karwo juga mengatakan pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membebaskan bea pajak untuk angkutan umum. “Tujuannya untuk mengurangi beban biaya produksi oleh pengusaha angkutan umum,” akunya. kompas.com
