Petani: Tangguhkan Izin Impor Garam

ilustrasi: kompas.com

Stok garam rakyat di Madura, Jawa Timur, sampai awal tahun ini masih cukup melimpah dari hasil panen tahun 2011 kemarin. Namun, sejumlah perusahaan garam di Madura telah mengajukan izin melakukan impor garam untuk kebutuhan tahun ini.

Rencana impor garam itu menuai protes dari petani garam. Agus Subki, petani garam asal Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengatakan, jika perusahaan mengimpor garam, sementara stok garam rakyat masih banyak dan belum terserap perusahaan, maka akan berdampak pada anjloknya harga garam rakyat.

“Perusahaan lebih memilih garam impor daripada garam lokal karena harga garam impor jauh lebih murah meskipun kualitasnya masih di bawah garam lokal,” kata Agus, Jumat (16/3/2012).

Dikatakan Agus, garam rakyat saat ini masih tersimpan rapi di gudang petani karena perusahaan hanya membeli dengan jumlah yang cukup sedikit. “Baru pada pertengahan tahun, garam rakyat sudah mulai menipis menjelang masa panen garam,” tutur Agus.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi menuturkan, stok garam rakyat di Pamekasan masih lebih dari 10.000 ton dan di Kabupaten Sampang lebih dari 70.000 ton. Stok tersebut belum termasuk stok garam impor yang disimpan di gudang penyimpanan setiap perusahaan.

“Kami minta agar izin impor garam yang diajukan oleh perusahaan garam di Madura ditangguhkan dulu sambil menunggu waktu habisnya stok garam rakyat,” ujar Hosnan Ahmadi.

Seharusnya, kata Hosnan, impor itu didasarkan kepada bukti serap garam lokal dari hasil produksi garam rakyat. Jika pemerintah membiarkan impor garam dilakukan, perusahaan tidak akan membeli garam rakyat. “Jika produksi garam rakyat masih banyak, kenapa harus impor?” tanyanya.

Hampir setiap tahun, Madura selalu dibanjiri garam impor meskipun stok garam rakyat masih melimpah. Perusahaan akan melakukan pembelian garam dengan harga murah karena membandingkan harganya dengan garam impor serta banyaknya stok perusahaan.

“Hukum pasar sudah pasti, di mana barang melimpah, maka harga akan anjlok dan ini yang diterapkan perusahaan garam di Madura dengan cara mengimpor,” ujarnya.kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim