Surabaya Siap Geser Jakarta

ilustrasi: surabayapost online

Kala dunia menyoroti kota Surabaya sebagai pemilik Kebun Binatang ‘neraka’–karena binatangnya satu per satu mati—tapi dari segi ekonomi Kota Pahlawan menjadi salah satu kota dengan daya saing terbaik di dunia.
Dalam riset Economist Intelligence Unit (EIU) bekerja sama dengan Citigroup selain Surabaya, hanya Jakarta dan Bandung yang masuk dalam daftar tersebut.

“Dengan ditetapkannya Surabaya menjadi kota yang berdaya saing tinggi, investasi akan banyak yang masuk ke Surabaya. Sayangnya, gejolak buruh masih menjadi kendala utama Surabaya,”jelas Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur, Alim Markus,Kamis (15/3).

The Global City Competitiveness Index 2012, Jakarta menempati posisi 81 dari 120 kota besar di dunia. Total nilai yang diperoleh Jakarta 44,1. Sementara itu, Surabaya dan Bandung menempati posisi ke-110 dan 114 dunia dengan nilai masing-masing 35,9 dan 34,8.

Di level Asia Pasifik, peringkat ketiga kota besar di Indonesia itu masing-masing untuk Jakarta (24), Surabaya (40), dan Bandung (43).

Menurut dia, selama ini pengusaha harus 100% mematuhi Kebutuhan Hidup Layak (KHL). “Jika demo buruh terus, investor akan kabur dari sini. Yang dibutuhkan investor adalah keamanan dan infrastruktur,”ujarnya.

Menurutnya, peringkat Surabaya akan naik menempati posisi ke-20 dan menyalip Jakarta asalkan infrastruktur semakin baik. Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak, katanya, seharusnya diperdalam menjadi 14-15 meter. “Selama ini kedalamannya hanya 9 meter. Itu harus dikeruk lagi. Dan juga pelabuhannya diperluas karena kapal yang ingin bersandar harus antri selama 3 hari. Itu bagi eksportir atau pun importir merupakan cost tambahan,”katanya.

Pada pemeringkatan tersebut, kota metropolis di Amerika Serikat, New York, menempati posisi puncak dengan nilai 71,4. Menguntit di posisi berikutnya dalam jajaran lima besar adalah London dengan nilai 70,4, Singapura (70), Hong Kong (69,3), dan Paris (69,3).

Sementara itu, di level Asia Pasifik, kota-kota metropolis utama masih menjadi pemuncak 5 besar. Selain Singapura dan Hong Kong yang berada di posisi pertama dan kedua, tiga kota lainnya adalah Tokyo dengan nilai 68, Sydney 63,1, dan Melbourne 62,7.

EIU menilai daya saing merupakan sebuah konsep holistik. Di samping faktor utama berupa skala dan pertumbuhan ekonomi, penilaian daya saing sebuah kota juga melihat pada dukungan kebijakan dan bisnis, kualitas sumber daya manusia, dan kualitas hidup.

“Faktor-faktor ini tak hanya membantu sebuah kota mempertahankan pertumbuhan ekonomi, tapi juga menciptakan stabilitas dan kondisi sosial serta ekonomi yang harmonis,” ujar laporan tersebut.

Terpisah, Pengamat Ekonomi Unair, Imron Mawardi menambahkan, Surabaya memang pantas mendapatkan predikat sebagai kota yang berdaya saing tinggi. Dia berpendapat, Surabaya sebagai kota kedua di Indonesia layaknya sebagai kota perdagangan dan industri.

“Sebagai kota perdagangan dan industri yang penting adalah infrasturktur. Tapi disini infrastruktur kurang baik untuk mendukung perdagangan dan industri,”imbuhnya.

Disisi lain, birokrasi di Surabaya belum benar-benar baik dan masih panjang dalam hal proses perizinan. “Proses perizinan di Kota Surabaya panjang dan tidak dalam satu paket. Orang bisnis itu inginnya kecepatan dan kemudahan. Selain itu bisnis banyak dicampur tangani oleh DPRD,”jelasnya.

Lebih jauh dia menganggap Surabaya tidaka bisa berdiri sendiri dan butuh dukungan daerah di sekitarnya. Untuk kota industri, Surabaya sudah optimum, banyak lahan tidak bisa dikembangkan lagi sebagai industri.

“Karena itu perlu kota pendukung seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik Lamongan, dan daerah-daerah lain. Dan mungkin industri akan menyingkir ke daerah-daerah di sekitarnya,”lanjutnya.

Meski demikian, Surabaya akan tetap menjadi kota penghubung antar daerah. Karena port-nya berada di Surabaya. “Kegiatan eskpor-impor ada di Surabaya. Mungkin sebagai kota ekspor Surabaya pasntasnya sebagai kota jasa. Maka yang penting di Surabaya bagaimana memaksimalkan kota atau daerah lain,”ujarnya. surabayapost online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim