“Kalau usulan kami tidak didengarkan, tidak direspon oleh pemerintah provinsi Jawa Timur termasuk oleh Dinas Peternakan Jawa Timur, maka jangan salahkan kami kalau daging sapi segar bakalan hilang dipasaran”.
H. Edi satu diantara pedagang daging sapi segar yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Kota Surabaya, mengatakan hal itu pada suarasurabaya.net didepan kantor Dinas Peternakan Jatim.
Edi menambahkan, dari pantauan rekan-rekannya sesama penjual sapi sekaligus daging sapi segar, saat ini sebagaian besar daging sapi segar yang seharusnya didistribusikan untuk pasar di Jawa Timur dijual keluar pulau Jawa.
Sedangkan kebutuhan daging segar untuk masyarakat Surabaya sendiri dan Jawa Timur sampai saat ini seharusnya dapat tercukupi dengan surplusnya jumlah Sapi serta daging sapi segar yang ada.
“Tetapi dengan penjualan daging sapi segar keluar pulau Jawa, melalui beberapa pelabuhan di Jawa Timur dengan beberapa daerah tujuan diluar Jawa, menjadikan stok berkurang. Dan bisa-bisa hilang dipasaran nanti,” tambah Edi saat ditemui suarasurabaya.net.
Kalau benar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini juga Dinas Peternakan Jatim membiarkan itu terjadai dan terus berlangsung, lanjut Edi, sebaiknya pemerintah mencabut larangan sapi impor masuk ke Jawa Timur.
“Kalau dibiarkan, silahkan saja. Tapi kami juga menuntut agar pemerintah mencabut larangan masuknya sapi impor ke Jawa Timur. SK itu jelas merugikan kami,” tuntas H. Edi yang berharap Gubernur Jawa Timur dan Dinas Peternakan Jawa Timur dengan segera menanggapi usulan sekaligus tuntutan Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar. suarasurabaya.net
Pemerintah dan petani lokal sapi seharusnya menyikapi masalah ini dengan bijak dan adil semoga perjuangan teman teman petani insyaallah dikabulkan amin