Mensos Targetkan Lokalisasi di JatimTutup 2014

ilustrasi: republka.co.id

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengaku optimis seluruh lokalisasi di Provinsi Jawa Timur akan tutup pada 2014 jika pemerintah provinsi dan pondok pesantren memberikan perhatian dan pendampingan pada para wanita rawan sosial ekonomi (WRSE).

“Insya Allah lokalisasi Bangunsari ini bisa tutup tahun ini dan saya berharap serta optimis paling lambat 2014 sudah tidak ada lagi di seluruh Jawa Timur,” kata Salim saat meninjau dan menyerahkan bantuan kepada mantan dan pekerja seks komersial di Dupak Bangunsari, Surabaya, Jumat (17/2).

Upaya yang sangat penting ini, menurut Salim agar target tersebut bisa tercapai adalah lewat pendampingan yang intens dari pemerintah dan seluruh pihak terkait.

“Pendampingan yang sangat penting. Saya yakin jika pendampingan terus dilakukan berkoordinasi antara pemerintah provinsi dan pondok pesantren, lokalisasi di Jawa Timur insya Allah tutup pada 2014,” kata Salim.

Menurutnya, meski target yang dicapai hanya 90 persen maka sudah dianggap sebagai keberhasilan dan Kementerian Sosial tetap mendukung pemerintah daerah untuk menangani permasalahan sosial tersebut.

Salim mengatakan pekerjaan luar biasa sudah dilakukan Ikatan Dai Areal Lokalisasi (Ideal) dalam menyadarkan kembali para pekerja seks komersial yang mereka sebut wanita harapan.

“Ini pekerjaan yang luar biasa, daerah yang tadinya lokalisasi akan berubah menjadi daerah santri,” tambah Salim.

Pendampingan yang dilakukan salah satunya melalui bantuan ekonomi dari pemerintah daerah dan lembaga-lembaga terkait.

Lokalisasi Dupak Bangunsari, Surabaya sudah berdiri sejak 1965 dan terus berkembang dengan jumlah pekerja sebanyak 3.500 orang. Saat ini di Jawa Timur masih ada 44 titik lagi lokalisasi.

Ketua Ideal Jatim, Ahmad Sunarto mengatakan, seiring pembinaan yang dilakukan sejak 1985 dengan inisiatif mengadakan pengajian dan pemerintah daerah memberikan stimulan kepada mantan mucikari maka semakin banyak yang dengan sendirinya meninggalkan pekerjaan tersebut.

“Sebanyak 150 orang masih sisa yang terus kita bina, jadinya nanti daerah ini dari daerah prostitusi menjadi daerah santri pada 2012,” ujar Ahmad Sunarto.republika.co.id

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim