Malang Sumbang 15,5% PDB Jatim

ilustrasi: bisnisindonesia.com

Produk domestik regional bruto (PDRB) kota/kabupaten di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia (BI) Malang menyumbang 15,5% PDRB Jawa Timur dengan total Rp49,233 triliun, sedangkan Jawa Timur (Jatim) Rp320,210 triliun pada 2009.

Pemimpin KBI Malang Totok Hermiyanto, mengatakan wilayah Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang memiliki pangsa ekonomi terbesar bila dibandingkan daerah-daerah lainnya. Wilayah tersebut memiliki porsi ekonomi 56% dari total tatal pangsa pasar ekonomi di wilayah KBI Malang.

“Pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2011 diperkirakan masih tumbuh positif walaupun dengan tren melambat dibandingkan periode sebelumnya karena pengaruh faktor perekonomian global yang juga melambat,” kata Totok Hermiyanto di Malang, akhir pekan lalu.

Secara umum, lanjut dia, kinerja perekonomian di kota/kabupaten di wilayah kerja KBI Malang pada 2011 masih cukup kuat. perkiraan pertumbuhannya mencapai 6,2%-6,5%. Angka tersebut di bawah angka pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,3%-6,5%, sedangkan Jatim diperkirakan sebesar 6,5%-6,7%.

Pada 2012, dia memperkirakan, secara umum kinerja dan prospek perekonomian di wilayah KBI Malang masih kuat dengan stabilitas yang tetap terjaga. Risiko memburuknya ekonomi global belum signifikan mempengaruhi kinerja perekonomian domestik.

Pertumbuhan ekonomi terutama didukung permintaan domestik atau konsumsi yang masih kuat dan kinerja ekspor yang masih terjaga. Masih kuatnya konsumsi rumah tangga didukung oleh keyakinan konsumen dan purchasing power yang masih kuat, selain investasi yang masih kuat.

Ke depan, menurut dia, pelambatan ekonomi global berpengaruh pada konsumsi yang diperkirakan sedikit melambat. Sedangkan kinerja ekspor diperkirakan akan tetap tumbuh, namun melambat bersamaan dengan pelambatan perekonomian global dan penurunan harga komoditas ekspor.

Secara umum, dia memperkirakan, sektor ekonomi yang paling dominan di wilayah kerja KBI Malang, yakni perdagangan, hotel, dan restoran; sektor industri, sektor jasa, dan sektor pertanian.

Struktur perekonomian di wilayah kota rata-rata ditopang sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Di wilayah kabupaten, kecuali Kab. Pasuruan, struktur perekonomian wilayahnya dipengaruhi sektor pertanian

Sedangkan di wilayah Kab. Pasuruan, sektor industri memiliki konstribusi yang sangat penting. Terutama terkait dengan keberadaan kawasan industri di daerah Kec. Rembang, yaknu Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).

Sektor-sektor yang dipekirakan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah KBI Malang, yakni sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan telekomunikasi, serta perdagangan, hotel, dan restoran.

Sedangkan sektor pertanian yang menjadi sektor andalan masih mengalami pelambatan.

Sementara itu, KBI Malang menargetkan inflasi di kota setempat pada 2012 relatif rendah, hanya 5%±1% yang dipicu melemahnya pertumbuhan perekonomian global yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan permintaan agregat.

Inflasi Kota Malang pada 2011 yang mencapai 4,05% menurun bila dibandingkan inflasi 2010 sebesar 6,70%. “Inflasi tersebut berada dalam target inflasi 4,6%±1%. Sedangkan inflasi Jawa Timur 4,09% dan inflasi nasional 3,79%,” kata Totok.

Dia mengakui, angka inflasi sebesar itu lebih tinggi dari inflasi nasional, namun hampir sama dengan angka inflasi Jatim. Dia menduga, relatif agak tingginya inflasi di Malang maupun Jatim pada umumnya dibandingkan dengan rata-rata inflasi nasional karena adanya kebijakan Gubernur terkait dengan larangan masuknya beberapa komoditas lewat penolakan Tanjung Perak dijadikan pintu masuk produk impor holtikultura. bisnisindonesia.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim