ilustrasi: kabarbisnis.com
Dua lembaga pemeringkat utang internasional, yaitu Fitch Ratings, Moody`s Investor Service, telah mengerek peringkat utang Indonesia ke level layak investasi (investment grade). Ditambah faktor masalah fiskal di zona euro dan Amerika Serikat serta perlambatan kinerja industri manufaktur di China, diperkirakan arus investasi ke Indonesia semakin deras.
Direktur Operasi PLN Jawa Bali, I Gusti Ngurah Adyana mengatakan, akibat krisis yang melanda Amerika Serikat dan negara zona euro, peta ekonomi dunia sedang mengarah ke Asia, termasuk Indonesia karena pertumbuhannya yang cukup stabil.
“Kondisi ini akan menyebabkan ada banyak uang yang akan mengalir ke Indonesia. Apalagi Indonesia masuk dalam investment grade, sehingga investasi akan sangat deras mengalir ke Indonesia. Karena itulah, jaminan ketersediaan pasokan listrik menjadi salah satu kunci untuk memastikan kelancaran investasi dunia usaha di tanah air,” ujarnya di Surabaya.
Dengan perkiraan pertumbuhan investasi yang cukup besar akan memacu konsumsi listrik yang lebih besar. “Kita dituntut untuk turut menyediakan infrastruktur kelistrikan guna menjamin kemudahan investasi,” tegasnya.
Ia mengatakan, kondisi listrik di jaringan di Jawa Bali saat ini memiliki cadangan yang cukup besar. Jika di tahun 2011 cadangan listri Jawa Bali hanya 18%, maksekarang cadangannya tumbuhan menjadi 23% hingga 45% sehingga sehari ada cadangan listrik sebesar 1.000 MW.
“Kondisi ini sangat menguntungkan Jawa Bali karena tidak ada pemadaman,” ujarnya.
Cadangan 23% hingga 45% tersebut harus disalurkan kepada pelanggan, khususnya di Jawa Timur karena kebanyakan Pasokan listrik berasal dari Jatim, mulai dari Paiton 3, Paiton 9, Gresik dan Awar-Awar.
“Namun karena jaringannya terintegrasi menjadi satu dalam sistem Jawa Bali, maka pasokan Jatim banyak yang dikirim ke barat, diantaranya ke Bandung dan Jakarta,” terangnya. kabarbisnis.com
